[Polres Probolinggo ketika menggelar Sispamkota]
Probolinggo, 16 Agustus 2024, Kepolisian Resor Probolinggo menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Latihan sispamkota yang digelar di Lapangan depan Exit Tol Kraksaan ini fokus pada simulasi pengamanan setiap tahapan pilkada, termasuk pula simulasi pengendalian massa.
Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan bahwa simulasi sispamkota jelang pilkada digelar untuk antisipasi dan kesiapan petugas dengan harapan bisa berjalan lancar, aman dan terjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Pengamanan pilkada serentak untuk pemilihan bupati dan wakil bupati, gubernur dan wakil gubernur pada 27 November 2024 menjadi tanggung jawab bersama,” kata Kapolres Probolinggo, Jumat (15/8/2024).
Tak hanya Polisi yang terlibat dalam simulasi sispamkota, namun juga personel TNI dan Satuan Perlindungan Masyarakat atau Linmas serta Dinas Perhubungan dan unsur lainnya.
“Perlu kami sampaikan bahwa untuk menjaga keamanan jelang pilkada khususnya, kami tidak bisa bekerja sendiri dan butuh dukungan dari pemangku kepentingan lainnya serta semua elemen masyarakat termasuk partai politik,” tutur AKBP Wisnu Wardana.
Lebih lanjut Kapolres Probolinggo menyampaikan dalam simulasi sispamkota itu, petugas melakukan latihan pengamanan tiap tahapan pemilihan kepala daerah, mulai dari pengamanan tahapan pilkada oleh KPU, Bawaslu, pengamanan pelaksanaan kampanye hingga hari pencoblosan.
“Harapan kami tentunya pemilihan kepala daerah berjalan lancar dan aman, tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan,” ucap AKBP Wisnu Wardana.
Dalam simulasi pengamanan pilkada oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI dan Linmas itu diskenariokan ada demonstrasi dari massa pendukung salah satu pasangan calon yang tidak puas dengan pelaksanaan tahapan pilkada.
Massa awalnya bergerak mendatangi kantor KPU dan para pengunjuk rasa mulai melempari petugas keamanan dengan berbagai material serta merusak berbagai fasilitas umum lainnya.
Menghadapi massa yang kian beringas, ratusan personel pengamanan langsung bertindak membubarkan massa yang dibantu menggunakan mobil water canon.
Pengunjuk rasa berhasil dipukul mundur oleh petugas dan sehingga petugas berhasil mengendalikan situasi dan mengamankan para pengunjuk rasa yang anarkis dan yang dianggap provokator.