Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 4 – 8 September 2023
Pada akhir hari Kamis, 7 September 2023
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.320 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,56%.
- DXY[1] menguat ke level 105,06.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,244%.
Pada pagi hari Jumat, 8 September 2023 - Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.320 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun ke 6,55%.
Aliran Modal Asing (Minggu I September 2023) - Premi CDS Indonesia 5 tahun per 7 September 2023 sebesar 80,11 bps, naik dibandingkan per 1 September 2023 sebesar 78,17 bps.
- Berdasarkan data transaksi 4 – 7 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp7,57 triliun terdiri dari jual neto Rp7,06 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,50 triliun di pasar saham.
- Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 7 September 2023, nonresiden beli neto Rp84,74 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,74 triliun di pasar saham.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.