Selain fuelgrade ethanol, PT Energi Agro Nusantara juga
menghasilkan side product berupa pupuk cair yang disebut
sebagai Pupuk Hayati Energo (PHE). Pengaplikasian PHE di lahan
sudah terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman
HINGGA saat ini, pengaplikasian PHE masih didominasi di
lahan HGU milik PTPN X dan
dijual ke petani. Namun Enero sebagai anak perusahaan
PTPN X juga menjalin sinergi
antar-BUMN dengan perusahaan perkebunan lain seperti
PTPN XI dan PTPN XII.
Sama seperti di HGU PTPN X, di
PTPN XI, PHE digunakan di lahan
tebu. Namun di PTPN XII, PHE diuji
coba untuk diaplikasikan di tanaman
karet
Penggunaan PHE pada tanaman karet dilakukan di lahan PTPN
XII yang berada di Desa Ngrangkah
Pawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Aplikasi PHE dengan
grade gold dan siver menghasilkan
perkembangan daun yang signifikan
dengan tingkat daun sampel lebih dari 60 persen.
Selain itu PHE juga memengaruhi
kesuburuan tanah ke arah lebih baik,
sehingga perkembangan daun lebih
cepat menghijau. Hal ini nantinya
juga akan mempengaruhi produksi
karet yang dihasilkan. Menurut hasil
aplikasi pada tanaman karet lahan
badek dihasilkan peningkatan 2 liter
getah per batang pohon karet dari
total 450 batang pohon karet yang
dimiliki lahan badek PTPN 12 sehingga total produktivitas lahan akan
meningkat.
Sekretaris Perusahaan PT Enero I Dewa Gede Indra Kusuma mengatakan, khusus di lahan HGU
PTPN X, pengaplikasian PHE sudah
tersebar di Mojokerto, Jombang,
Lamongan, Bojonegoro, Tuban,
Kediri, Tulungagung, dan Sidoarjo.
”Selain itu kami juga jual ke petani,”
ujar Indra. Saat ini penjualan PHE ke
petani mencapai 25 persen dari total
produksi pupuk cair Enero. Jumlah
ini meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya yang masih berkisar di
angka 15 persen.
Ia menuturkan, untuk menghasilkan 1 liter etanol dibutuhkan 4Kg
tetes tebu. Sedangkan untuk menghasilkan pupuk cair, 1 liter etanol
tadi masih harus diencerkan dengan
10 liter air. ”Jadi 1 liter air itu bisa
menghasilkan 10 liter pupuk hayati,”
jelasnya.