Produksi pupuk hayati cair untuk kembalikan kondisi ideal tanah

Berita

Surabaya – Produktivitas tebu di tanah air perlu terus ditingkatkan. Namun hal ini bukan perkara mudah karena kondisi tanah umumnya sudah jauh dari ideal. Penggunaan pupuk hayati cair bisa menjadi
salah satu Upaya untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah.

BIOETANOL yang diproduksi PT Energi Agro Nusantara (Enero) menggunakan molases atau tetes tebu
sebagai bahan bakunya. Agar bisa memproduksi etanol dalam kapasitas yang dibutuhkan tentu dibutuhkan bahan baku utama yaitu tebu. ”Molases ini kan asalnya dari tanaman tebu yang ditanam di tanah. Dari proses pembuatan fuel grade ethanol ini ada excess yang kemudian menjadi bahan baku pupuk caur ini. Jadi, dengan pupuk hayati Enero ini merupakan upaya kami untuk mengembalikan kondisi ideal tanah,” kata Sekretaris Perusahaan PT Enero, Dewa Gede Indra Kusuma.

Ia menuturkan, untuk menghasilkan 1 liter etanol dibutuhkan 4Kg tetes tebu. Sedangkan untuk menghasilkan pupuk cair, 1 liter etanol tadi masih harus diencerkan dengan 10 liter air.
Di Enero sendiri, per harinya mampu memproduksi 100 KLPD (Kilo Liter per Day) atau 100.000
liter etanol per hari. Dari jumlah tersebut bisa menghasilkan pupuk air sebanyak 10 kali lipatnya. Untuk
ini tentu dibutuhkan tanki penyimpanan yang besar.

”Kita memang punya daya tampung lagoon yang besar dan bisa menampung sampai rata-rata
setengah sampai 1 bulan produksi,”ujarnya. Pupuk cair hayati atau disebut dengan biofertilizer merupakan pupuk yang mengandung mikroorganisme fungsional (bakteri, fungi, dan actomycetes). Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup. Pupuk hayati selain mengandung mikroba dapat juga unsur Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) serta unsur mikro lainnya.
Kandungan pupuk hayati adalah mikroorganisme yang memiliki peranan positif bagi tanaman. Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba yang menambat N dari udara, mikroba yang
melarutkan hara (terutama P dan K) serta mikroba-mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman.

Leave a Reply