Tekan Rugi Macet Rp100 T-Bangkitkan Ekonomi, Ini Dia WHOOSH

Berita

Masyarakat Jakarta dan Bandung mendapatkan harapan moda transportasi massal baru. Namanya, WHOOSH yang merupakan julukan baru bagi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Setelah dibangun sejak awal 2016 lalu, proyek hasil kerja sama Indonesia dengan China itu pun akhirnya selesai.

September ini, pemerintah mulai menguji coba WHOOSH secara gratis bagi masyarakat. Presiden Jokowi mengatakan uji coba dilakukan dengan tujuan; mengenalkan masyarakat dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Harapannya, dengan mengenal moda transportasi tersebut, masyarakat bisa makin cinta naik kendaraan umum dalam menunjang mobilitas mereka. Kecintaan ia harapkan bisa menekan kemacetan lalu lintas dan kerugian ekonomi yang ditimbulkannnya.

Jokowi pernah menyebut kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas cukup besar. Data yang ada di kantongnya bahkan menunjukkan kerugian ekonomi bisa tembus Rp100 triliun per tahun.

Kerugian itu akibat macet di Jabodetabek dan Bandung.  Kerugian didapat dari lumpuhnya aktivitas ekonomi, pemborosan pemakaian BBM serta kerusakan lingkungan akibat polusi udara yang ditimbulkan.

Data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek saja menyebut, pemborosan BBM yang diakibatkan kemacetan lalu lintas di Jakarta dan daerah penyangganya tembus 2,2 juta liter per hari.

Sementara itu, waktu yang hilang akibat kemacetan 6 juta orang-jam per hari.

Makanya, ia berharap hadirnya transportasi massal seperti Kereta Cepat bisa memberikan pilihan baru kepada masyarakat untuk berpergian.

“Perpindahan dari moda transportasi dari mobil pribadi ke moda transportasi massal itu yang kita harapkan. Karena kerugian kita per tahun itu hampir Rp100 triliun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung, setiap tahun merugikan hampir Rp100 triliun dan ini memang harus diatasi karena secara makro ekonomi merugikan negara besar sekali,” ujarnya.

Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan terobosan dalam menyediakan transportasi massal yang cepat dan nyaman memang sebuah keharusan. Pasalnya, kalau tidak segera dilakukan dari sekarang, untuk Kota Bandung saja, ia menyebut bisa terancam macet total pada 2037 mendatang.

Karenanya, pemerintah perlu mencari solusi tepat dari sekarang. Menurutnya, salah satu solusinya adalah menata transportasi massal. 

“Bandung Raya ini kemacetannya saat ini 40 persen, kalau kita tidak melakukan apa-apa, 2037 seluruh kota akan macet total. Jadi buka pintu sudah macet,” ujar Ridwan beberapa waktu lalu.

Selain menekan angka kemacetan lalu lintas, General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry berharap kehadiran WHOOSH bisa berdampak pada semakin maraknya kegiatan ekonomi, terutama sektor wisata, terutama daerah yang dilintasinya.

Harapan ia sampaikan terkait pengalaman operasi kereta cepat di China. Ia mengatakan sejak adanya kereta cepat pada 2008 lalu, sektor wisata di Negeri Tirai Bambu meningkat pesat.

Pertumbuhan terkait jumlah penumpang kereta cepat di China yang telah melayani lebih dari 10 miliar penumpang. Tidak hanya untuk bekerja, penumpang juga memanfaatkan kehadiran KA Cepat untuk berwisata.

Kecenderungan itu terlihat dari data Tongcheng alias biro wisata China yang menyebut terjadi peningkatan volume pemesanan paket tur KA Cepat di bulan Juni 2022 sampai dengan 80 persen.

Biro pariwisata Tuniu mencatat terjadi peningkatan wisatawan yang memilih KA Cepat sebagai moda transportasinya untuk berwisata sebesar 132 persen pada Juni 2022.

Ia menambahkan peningkatan tersebut dapat tercipta melalui hadirnya promo-promo paket wisata dan dukungan pemerintah setempat di berbagai daerah berkaitan dengan KA Cepat.

Selain dampak peningkatan pariwisata, terjadi pula peningkatan perekonomian di wilayah yang dilalui kereta cepat. Ia mengatakan berdasarkan data statistik dari China’s Highspeed Railway Study Report, terdapat peningkatan pertukaran ekonomi sebanyak 14 persen di kota Beijing dan Guangzhou setelah terhubung dengan kereta cepat.

Ia berharap kesuksesan China itu bisa menular ke Indonesia.

“Pengoperasian KCJB akan berkaca kepada kesuksesan pengoperasian kereta api cepat di negara maju lainnya sehingga harapannya dapat menimbulkan berbagai peningkatan perekonomian,” ujar Rahadian.

Ia menambahkan dengan waktu tempuh 30-40 menit, warga Jakarta bisa ke Bandung dan sebaliknya dengan menggunakan KCJB. Artinya penumpang bisa menghemat waktu untuk liburan, mengunjungi tempat-tempat wisata, dan lain sebagainya.

Waktu tempuh yang lebih singkat tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.

“Kami melihat bahwa Kereta Api Cepat akan menjadi masa depan transportasi di Indonesia. China sudah berhasil membuktikan itu, dan sekarang saatnya Indonesia untuk membuktikannya,” katanya.

Peran Kemenhub
Supaya efek itu bisa didapat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan terus berupaya menyempurnakan Kereta Cepat.

Termasuk mempersiapkan segala macam pendukung mobilitas masyarakat yang memakai moda itu. Salah satunya, menyiapkan feeder atau kereta penumpang yang menghubungkan Stasiun Padalarang dengan Stasiun Bandung.

Ia bahkan turun langsung demi mengetes kenyamanan fasilitas itu. Hal itu ia lakukan lakukan demi memastikan integrasi antara kereta cepat dengan moda transportasi lainnya berjalan lancar sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan akses dalam beropergian.

Ia menambahkan sejumlah pembangunan tengah dilakukan untuk mengoptimalkan perjalanan kereta feeder.

Secara keseluruhan akan ada pembangunan Skybridge di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung, serta pembangunan Flyover Ciroyom dan Pusdikpom. Semuanya ditargetkan selesai pada tahun 2023 ini.

Selain kereta feeder, terdapat pula sejumlah akses penghubung dari dan ke Stasiun Padalarang, di antaranya BTS Trans Metro Pasundan Rute Alun-Alun KBP, Bus Damri Rute Alun – Alun Bandung – Situ Ciburuy (Via Cimahi) serta Rute usulan St. Padalarang -Lembang oleh KBB.

Selain itu jug ada angkutan perkotaan (angkot) Rute Padalarang – Rajamandala, Rute Padalarang – Cimahi -Leuwipanjang, dan rute Padalarang – Cimahi.

Leave a Reply