SURABAYA, 7 AGUSTUS 2024 – Rencana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke wilayah Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur masih menimbulkan keraguan bagi sebagian kalangan. Masih ada yang mempertanyakan keberhasilan pemindahan ibu kota negara tersebut.
Padahal sebenarnya berpindahnya ibu kota suatu negara bukan hal yang baru dilakukan Indonesia saja. Ada lima negara yang lebih dulu memindahkan ibu kotanya.
Yang pertama Brasil. Berdasarkan buku Saku Pemindahan IKN, yang dikeluarkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Brasil memindahkan ibu kota negara dari Rio de Janeiro ke Brasilia pada 1960.
Dengan konsep arsitektur yang modern, kota ini berhasil masuk dalam situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1987. Kota Brasilia berada di tengah negara. Sejauh 93 kilometer dari Rio De Janeiro. Periode pembangunan dimulai sejak tahun 1957.
Ada beberapa alasan dan motivasi pemindahan Ibu Kota negara Brasil. Pertama yaitu memperbarui kebanggaan nasional dengan membangun ibu kota modern abad 21. Kemudian mengintegrasikan dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi dan politik di tengah wilayah negara dan membangun interkonektivitas antar wilayah.
Selain itu juga memindahkan pusat gravitasi, ekonomi dan politik dari wilayah pesisir ke tengah wilayah Brasilia. Rio de Janeiro berlokasi di pantai Atlantik, sebagai konsentrasi ekonomi berorientasi ekspor, dengan simbol dominasi kolonial Portugis.
Lebih dari 50 persen wilayah Brasilia merupakan ruang terbuka hijau meliputi Park, Green, Spaces, Zoo, Botanical Garden, dan Sport Complex. Perkembangan saat ini, di ibu kota baru Brasilia jumlah penduduknya 4.5 Juta jiwa (2019) dibandingkan pada saat pertama pemindahan sekitar 136 ribu jiwa (1960).
Negara kedua yang berhasil memindahkan ibu kotanya adalah, Australia. Melbourne pernah menjadi ibu kota Australia sebelum berpindah ke Canberra tahun 1927. Pemindahan ini mengutamakan keserasian lanskap, topografi, dan keindahan (beautiful new city) dalam memilih lokasi.
Kota Canberra berjarak 472 km dari Melbourne, Ibu Kota Negara sebelumnya. Periode pembangunan 1920 – 1989, parlemen pindah ke Canberra tahun 1927.
Canberra ditetapkan sebagai Ibu Kota baru setelah debat panjang memilih antara Melbourne atau Sydney, sebagai ibu kota Australia. Pemindahan Ibu Kota ke Canberra untuk penguatan identitas bangsa, dan adanya isu politik di Ibu Kota sebelumnya.
Konsep perencanaan dan desain ibu kota baru diperoleh dari proses kompetisi internasional tahun 1911. Gedung pemerintahan terletak di sekitar danau buatan, kawasan pemukiman memiliki area terbuka yang luas (1.716 km2), pembangunan Australian National University sebagai magnet untuk mendorong terciptanya pengembangan ekonomi.
Sistem pengelolaan pembentukan National Capital Development Commission (NCDP) untuk mengelola perencanaan, pengembangan, dan konstruksi, mempercepat proses pembangunan dengan berpedoman pada “Y Plan”. Tahun 1989 dibentuk Australian Capital Territory (ACT) merupakan lembaga pusat yang mengelola Kota Canberra.
Perkembangan saat ini, di Kota Canberra jumlah penduduk 426.700 jiwa (2019) dibandingkan saat awal pemindahan sekitar 5.915 jiwa (1927).
Contoh lain dari pemindahan ibu kota yang berjalan lancar adalah Nigeria, dari Lagos ke Abuja pada 1991. Abuja dipilih karena berada di pusat, memiliki akses yang lebih mudah, iklim yang menyegarkan, kepadatan populasi rendah, dan kesediaan tanah yang dapat digunakan untuk ekspansi.
Negara lain ialah Pakistan, Ibu Kota Pakistan dipindahkan dari Karachi ke Islamabad pada 1961. Pakistan mencoba membangun kota dengan memadukan arsitektur tradisional Islam dengan pola yang lebih modern.
Dan contoh terkahir negara yang memindahkan Ibu Kota adalah Kazakhstan. Kazakhstan melakukan pemindahan ibu kota dari Almaty ke Astana pada 1997. Astana berganti nama menjadi Nursultan pada 2019 untuk menghormati mantan presiden Nursultan Nazarbayev.
Kazhakstan terbilang sukses memindahkan ibu kota dan membangunnya menjadi kota futuristik yang cantik dengan arsitektur lanskap bergaya campuran Rusia, Mediterania, Eropa, dan Cina