Surabaya Jadi Pusat Akselerasi Keuangan Syariah Nasional, OJK Gelar IIFS 2025

Berita Ekonomi

SURABAYA, 3 November 2025 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempercepat langkah penguatan dan pendalaman keuangan syariah nasional melalui gelaran Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 di Surabaya, 3–4 November 2025.

Forum ini menjadi ajang strategis pertama yang mempertemukan regulator, pelaku industri, akademisi, dan pemerintah daerah untuk memperkuat ekosistem keuangan syariah Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, IIFS menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen menjadikan keuangan syariah sebagai arus utama sistem keuangan nasional.

“Visi kita bukan hanya memperbesar pangsa pasar, tetapi menjadikan keuangan syariah sebagai pilar pembangunan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat,” ujarnya saat membuka acara.

Mahendra menyoroti tiga agenda utama untuk memperdalam pasar keuangan syariah, yakni diversifikasi produk dan inovasi model bisnis, penguatan koneksi dengan sektor riil dan komunitas umat, serta pemanfaatan teknologi digital. Ia menegaskan, digitalisasi menjadi kunci untuk memperluas akses layanan, terutama bagi UMKM dan generasi muda.

Dorong Tata Kelola dan Inovasi

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut pembentukan Komite Pengembangan Keuangan Syariah (KPKS) sebagai tonggak baru dalam tata kelola dan akselerasi industri keuangan syariah nasional.

“KPKS memperkuat koordinasi lintas pemangku kepentingan agar prinsip-prinsip syariah dapat diterapkan secara konsisten dan terukur,” ujar Dian.

Ia menilai, industri keuangan syariah perlu menjawab tiga tantangan utama: ketersediaan produk (availability), kemudahan akses (accessibility), dan peningkatan penggunaan produk (usage).

OJK juga mendorong inovasi produk seperti Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) dan Sharia Restricted Investment Account (SRIA) untuk memperdalam pasar dan memperkuat sinergi antara sektor komersial dan sosial.

Sinergi Daerah dan Nasional

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut baik pelaksanaan IIFS 2025. Dalam sambutan Gubernur Jatim yang dibacakan Sekdaprov Adhy Karyono, disebutkan bahwa forum ini menjadi langkah penting menjadikan Surabaya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

“Forum ini diharapkan memperkuat sinergi antara regulator, industri, akademisi, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah,” ujarnya.

Dalam International Islamic Finance Conference 2025, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara menegaskan empat prioritas pengembangan industri syariah: harmonisasi regulasi dan fatwa melalui KPKS, inovasi produk unik syariah, penguatan ekosistem UMKM, serta percepatan digitalisasi layanan.

Sementara itu, Deputy Secretary-General Islamic Financial Services Board (IFSB) Abdullah Haron menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi motor keuangan syariah global. Ia menekankan pentingnya stabilitas, inovasi, dan tata kelola berbasis prinsip syariah untuk memperkuat daya saing industri di masa depan.