Startup jasa konstruksi rumah prefabrikasi Stilt Studios memperoleh pendanaan seri A US$10 juta (Rp158 miliar) dalam bentuk utang dan ekuitas. Pendanaan ini dipimpin angel investor Christian Hymer, co-founder Stilt Studios yang merupakan anggota keluarga pemilik perusahaan otomotif Jerman Hymer.
Stilt Studios berencana menggunakan dana tersebut untuk
memperluas cakupan operasional ke pasar global,
membangun proyek perumahan skala besar pertamanya, serta
mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistemnya.
“Kami ingin menawarkan satu solusi untuk pasar perumahan yang saat ini sangat tidak efisien,” ujar pendiri dan CEO Stilt Studios Florian Holm kepada AsiaTechDaily. Florian merupakan Co-CEO Lazada Indonesia selama tahun 2014-2016.
Stilt Studios merupakan startup asal Bali yang didirikan pada tahun 2019. Perusahaan memiliki visi menyediakan solusi perumahan alternatif yang ramah lingkungan, hemat waktu, dan hemat biaya.
Produk perusahaan berupa rumah modular yang bisa disesuaikan dengan berbagai desain dan kebutuhan. Rumah-rumah tersebut memiliki model rumah panggung, sehingga dinyatakan cocok untuk kondisi lingkungan yang rawan banjir.
Stilt Studios mengeklaim rumah buatannya menggunakan lebih sedikit lahan dan bahan-bahan daur ulang, sehingga menghasilkan emisi karbon lebih rendah ketimbang rumah konvensional.
Perusahaan telah melakukan ekspansi ke Australia dan akan memulai proyek konstruksi pertamanya di negara tersebut pada akhir tahun 2023. Selain beroperasi di Indonesia dan Australia, perusahaan disebut-sebut akan merambah pasar Eropa dan Amerika Serikat.
Ada lebih dari 50 rumah yang telah dibangun Stilt Studios, dan 80 persen di antaranya memakan waktu pembangunan kurang dari satu tahun. Proyek terbesar yang telah diselesaikan perusahaan adalah Family Village Canggu, sebuah perumahan berisi 25 vila. Stilt Studios berencana membangun kantor pertamanya pada awal tahun 2024.a