Soal Penembakan Siswa SMKN 4, DPR RI: Perlu Evaluasi Khusus Kapolrestabes Semarang

Berita Hukum & Klarifikasi

[Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dalam Konferensi Pers Pimpinan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II]

Jakarta, 01 Desember 2024 – Komisi III DPR RI soroti aksi Aipda R, Anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, yang diduga melakukan penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO (17) hingga tewas pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

Atas tindakan ini, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mendesak agar dilakukan evaluasi, khususnya pada Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang, Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar.

“Banyak sekali masyarakat mengatakan bahwa Kapolres-nya perlu mendapatkan evaluasi khusus. Kami sependapat juga, karena Kapolres-nya ini setelah kejadian, saya telpon saja tidak angkat telponnya,” kata Habiburokhman dalam Konferensi Pers Pimpinan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini pun mengungkapkan pihaknya bahkan kesulitan menghubungi Kombes Pol Irwan Anwar untuk meminta penjelasan terkait kejadian tersebut.

“Bagaimana mungkin kita sebagai pengawas resmi langsung, kita ingin mendapatkan informasi dari Kapolresnya, namun tidak diindahkan oleh si Kapolres ini. Padahal peristiwanya sangat luar biasa. Saya dengar memang ada satu orang meninggal, tujuh orang terluka, lalu dengan seenaknya diklaim sebagai gangster,” katanya.

“Saya ingatkan penegak hukum kita jangan sembarangan mengeluarkan pernyataan, bahkan ini kan masih sedang proses (penyidikan) juga”

Legislator Dapil Jakarta I ini pun mempertanyakan label gangster yang disematkan Polrestabes Semarang pada korban. Dengan tegas Habiburokhman, mengatakan pihak penegak hukum harus berhati-hati dalam menyampaikan sebuah pernyataan terkait sebuah kasus, apalagi terhadap kasus yang masih dalam proses penyelidikan.

“Jangan sampai sudah melakukan kelalaian atau bahkan kejahatan dengan melakukan penembakan, malah membuat stigma-stigma terhadap masyarakat. Gangster itu kan kejahatan terorganisir. Dia memang tujuan utama yang melakukan kejahatan dalam bentuk kelompok. Apakah hal tersebut yang terjadi di Semarang?,” ungkapnya.

“Jadi, jangan sembarangan. Saya ingatkan penegak hukum kita jangan sembarangan mengeluarkan pernyataan, bahkan ini kan masih sedang proses (penyidikan) juga,” tegasnya.

Habiburokhman pun mengungkapkan pihaknya akan segera memanggil Kombes Pol Irwan Anwar ke DPR untuk meminta penjelasan terkait kasus tersebut dan meminta Polri mengevaluasi kinerja Kapolrestabes Semarang itu.

“Tapi kejadian di Semarang ini benar-benar memprihatinkan dan kinerja kapolres ini perlu dievaluasi seperti apa. Jangan sampai nilai setitik rusak susu sebelanga, itu peribahasanya ya. Apalagi kapolresnya ini susah sekali berkomunikasi. Gangster seperti apa? Nah kami akan memanggil khusus si kapolres ini pada kesempatan yang secepat-cepatnya,” pungkasnya.