Sistem Biogas Mulai Dipasang di Peternakan Pancoran, Atasi Pencemaran

Berita

Jakarta – Peternakan sapi milik warga di Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan ini sempat dikeluhkan warga setempat karena kotoran sapinya mencemari got-got yang mengalir di permukiman warga. Kini, masalah itu sudah diatasi. Penanganan berlanjut dengan pemasangan sistem biogas di peternakan milik warga bernama Burhan itu.

“Sudah dimulai pemasangan biogasnya, tapi belum selesai,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan A Sidabalok, kepada detikcom, Jumat (29/9/2023).

Pemasangan sistem biogas yang memanfaatkan limbah kotoran sapi ini bakal selesai tak terlalu lama. “Satu bulan,” kata Hasudungan.

Sebelumnya, Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Jaksel, Mumu Mujtahid, menjelaskan pemasangan sistem biogas di peternakan itu bakal dilakukan pada pertengahan September atau awal Oktober. Selain itu, pihak Pemkot Jaksel juga mendorong pembentukan koperasi sebagai syarat operasionalisasi biogas.

Selain itu, pihak Pemkot Jaksel juga mengajukan proposal ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DKI Jakarta untuk membiayai sistem biogas bagi warga. Konsultasi juga dilakukan dengan praktisi berjuluk ‘Ratu Biogas’ yakni Dr Sri Wahyuni.

Juni lalu, ada warga Cikoko, Pancoran, Jaksel bernama Hasan Alhabsy yang komplain terhadap pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sapi Burhan. Penanganan dilakukan oleh Pemkot Jaksel dengan berkoordinasi ke pihak berkepentingan. Solusi jangka pendek telah selesai yakni pembangunan bak penampungan limbah sebanyak 5 unit.

Perkembangan selanjutnya, jumlah limbah yang mengalir ke got permukiman warga sudah berkurang, meski belum bisa dikatakan bersih total. Hasan melaporkan pada 6 Agustus pekan lalu bahwa masih ada kotoran yang mengalir ke got.

“Kalau salurah air, sejauh ini belum total bersih. Masih ada kotoran-kotoran. Tapi sekarang, saluran air sering dibersihkan,” kata Hasan pada 6 Agustus.

Sebulan kemudian yakni 6 September, Hasan melaporkan kadang-kadang got yang lewat depan rumahnya masih tersumbat namun tak lama kemudian segera dibersihkan oleh petugas. Meski demikian, kondisinya sudah lebih baik ketimbang sebelum penanganan berupa pembangunan bak penampungan limbah kotoran sapi di peternakan Burhan.

“Memang (air got) sudah tidak pernah hijau lagi,” kata Hasan, 6 September.

Leave a Reply