
Tokyo, 07 Februari 2025- Jepang mencatat rekor tertinggi dalam kasus penipuan asmara dan investasi di media sosial pada tahun 2024
Data kepolisian yang dirilis pada hari Kamis (6/2) menunjukkan bahwa jumlah kasus meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kerugian mencapai 126,8 miliar yen
Para penipu berhasil mencuri uang dalam jumlah fantastis, naik 81,3 miliar yen dari tahun 2023. Jumlah penipuan investasi melonjak menjadi 6.380 kasus (naik 4.109), sementara penipuan asmara mencapai 3.784 kasus (naik 2.209)
Kejahatan yang dikategorikan sebagai “penipuan khusus”, termasuk penipu yang menyamar sebagai petugas polisi, juga mencatat rekor tertinggi dengan kerugian mencapai 72,2 miliar yen. Jumlah kasus penipuan khusus meningkat 10,2 persen menjadi 20.987 kasus.
Modus operandi para penipu semakin canggih. Mereka memanfaatkan rekening bank daring untuk mentransfer uang dalam jumlah besar, sehingga sulit dilacak. Polisi mencatat bahwa sekitar 80 persen kasus penipuan dilakukan melalui telepon, dengan sebagian besar panggilan berasal dari luar negeri
Melihat fenomena ini, kepolisian Jepang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap orang yang sangat mendesak mereka untuk membuka atau menggunakan rekening bank daring. Mereka juga meminta lembaga keuangan untuk memperkenalkan sistem pemantauan yang lebih ketat guna mendeteksi transaksi mencurigakan
Peningkatan kasus penipuan ini berkontribusi pada kenaikan jumlah pelanggaran pidana yang diselidiki pada tahun 2024, mencapai total 737.679 kasus
sumber: Japan Today