Surabaya, 26 Juni 2024, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim), Mohamad Aris Purnomo, jabarkan berbagai upaya konkretnya dalam memerangi narkoba. Upaya tersebut dipaparkannya pada puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2024 di Gedung Cak Durasim Surabaya, Rabu (26/6).
“BNNP Jatim dan Kepolisian Daerah Jawa Timur telah melakukan berbagai upaya pengungkapan kasus penyalahgunaan narkotika namun masih banyak permintaan (demand) untuk mendapatkan narkotika.BNNP Jatim dan jajaran pada Januari sampai dengan Juni Tahun 2024 telah berhasil melakukan pengungkapan tindak pidana narkotika sebanyak 26 orang, dengan barang bukti berupa sabu 1.240,14 gram, ganja 2.573,65 gram, extacy 27 butir dan melakukan asesmen terpadu sebanyak 726 klien,” ungkap Aris dalam sambutannya.
Selain itu, upaya selanjutnya, Aris menerangkan, telah dilakukan pengungkapan tindak pidana narkotika oleh Polda Jatim dan jajaran pada Januari sampai dengan Mei tahun 2024. “Sebanyak 2.125 kasus denngan jumlah tersangka 2.671 dan barang bukti narkotika jenis sabu 131.919,32 gram, extacy 44.361 butir dan 176,31 gram dalam bentuk serbuk,” terang Aris.
Pada tahun 2024 dari Januari hingga Juni, Aris menyebutkan, BNNP Jatim juga telah melakukan upaya dengan membentuk 71 desa/kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba), dengan tujuan agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan dyaa tangkal yang kuat terhadap penyalahgunaan narkotika.
“Bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat BNNP Jatim juga telah mengampanyekan dan penggiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika atau P4GN, dengan jumlah peserta sebanyak 8.711, serta program deteksi dini tes urine di lingkungan pemerintah, swasta, pendidikan dan masyarakat dengan total keseluruhan mencapai 21.885 peserta,” papar Aris.
Selain itu, Aris menuturkan, upaya BNNP Jatim dalam memerangi narkoba ialah, upaya rehabilitasi bagi para pecandu dan penyalahguna narkotika yang lebih mengedepankan adanya intervensi di lingkungan komunitas masyarakat itu sendiri yang dikenal dengan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). “Di BNNP Jatim dan jajaran telah terbentuk 36 unit IBM yang seluruhnya pada fase tangguh,” tutur Aris.
Pada tahun 2024 ini, Aris pun menyebut, terdapat 45 lembaga rehabilitasi yang telah memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BNNP Jatim. “BNNP Jatim membangun komunikasi, komitmen, bersinergi dengan seluruh elemen bangsa dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan Prekusor Narkotika atau disebut P4GN dan PN,” sebutnya.
Diketahui, pada kesempatan itu, Kepala BNNP Jatim Aris juga menyerahkan beberapa penghargaan P4GN. Acara dihadiri oleh Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono yang juga berkesempatan memimpin pembacaan deklarasi anti narkotika Jawa Timur bersama Forkopimda Jatim dan perwakilan siswa maupun mahasiswa, kemudian disambung dengan pemakaian gelang anti narkoba dengan mengucapkan tagline ‘Jatim Sangar’ (Sadar Ngelawan Narkoba).