SEPERTI diketahui, PT Dasaplast Nusantara merupakan anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang memproduksi karung plastik, innerbag, waring serta flexible packaging. Tidak hanya memenuhi kebutuhan PTPN X saja, produk-produk Dasaplast kini juga banyak digunakan oleh konsumen di luar captive market-nya.
SEVP PT Dasaplast Nusantara, M. Amier Hasanoedin mengatakan, Dasaplast kini semakin gencar
melakukan ekspansi. ”Ada quantum leap, kami terus melakukan ekspansi sehingga pasarnya tidak monoton PTPN X saja tetapi sudah merambah ke PTPN-PTPN lain di bawah PTPN group serta BUMN-BUMN lainnya,” kata Amier.
Tidak hanya untuk gula saja, produksi karung plastik PT Dasaplast Nusantara juga sudah mampu memenuhi kebutuhan untuk beras, pupuk serta garam. Keunggulan karung plastik PT Dasaplast Nusantara di antaranya adalah adanya teknologi antiselip yang kini menjadi standarisasi di gudang atau stapel. Dikatakan Amier, teknologi antiselip sebenarnya sudah diperkenalkan sejak beberapa tahun lalu.
”Tapi tahun ini menjadi tahun penetapan dan perluasan kami. Belum banyak perusahaan yang mampu
memproduksi karung plastik antiselip ini, bahkan di antara perusahaan di lingkup PTPN, hanya Dasaplast saja yang memproduksi karung antiselip ini,” tuturnya.
Dengan inovasi anyaman antiselip ini, tentunya pengemasan produk gula menjadi lebih aman, baik dari jatuhan maupun penumpukan saat di gudang. Amier menuturkan, pihaknya sudah melakukan uji coba jatuhan dari beberapa tingkat ketinggian. Dan hasilnya sangat memuaskan.
Dikatakan Amier, produk karung plastik antiselip memang lebih dibutuhkan untuk gula karena biasanya ada proses penyimpanan yang cukup lama di gudang. Ini berbeda dibandingkan beras, pupuk atau garam yang lebih fast moving atau cepat peredarannya.
Untuk karung, Dasaplast juga memiliki lini produk karung pelangi. Ini merupakan upaya Dasaplast untuk memberikan value pada produk down grade sehingga kembali memiliki nilai. Peminatnya sebagian adalah pedagang sayur dan buah. Yang sudah mulai banyak permintaan adalah untuk sayur-sayuran seperti kentang.
Selain karung plastik, pabrik PT Dasaplast yang berada di Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah ini juga
memproduksi inner bag, waring dan polybag. Untuk waring biasanya digunakan untuk tanaman Tembakau Bawah Naungan (TBN) yang ada di Jember dan Klaten. Namun kali ini tidak hanya untuk memenuhi kebun tembakau PTPN X saja, produk waring PT Dasaplast Nusantara juga digunakan oleh pihak swasta yang juga membudidayakan TBN di Jember.
Produksi waring PT Dasaplast Nusantara juga diuntungkan dengan banyaknya produsen serupa yang
tutup atau tidak lagi berproduksi. Ini tentunya kesempatan bagi Dasaplast untuk memenuhi permintaan pasar. Tidak hanya dua produk tadi, polybag juga memiliki potensi pasar luar biasa.
Untuk polybag, Dasaplast sudah masuk ke PTPN II, PTPN IVdan PTPN V. Melihat permintaan yang ada,
baik untuk karung plastik maupun polybag sebenarnya memiliki peluang pengembangan usaha yang menjanjikan. ”Sekarang tenaga dan mesin masih beririsan sehingga perlu ada lokasi tersendiri kalau ini sudah sustainable. Kebetulan, kualitas kami dikenal sangat baik. Ada permintaan cukup tinggi untuk kebutuhan replanting atau peremajaan sawit,” tuturnya.
Selain produk-produk tersebut, Dasaplast juga memiliki unit produksi flexible packaging di Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Setelah sempat mengalami penurunan, produksi flexible packaging PT Dasaplast Nusantara kini mulai bangkit. Konsumen yang menggunakan kemasan produksi PT Dasaplast Nusantara sangat beragam. Mulai dari produsen makanan dan minuman seperti kerupuk, kopi, bumbu masak, hingga minyak goreng hingga ke produsen makanan untuk binatang piaraan.
Melihat kinerja PT Dasaplast saat ini, Amier optimistis produkproduknya akan semakin diterima
pasar. ”Masih ada room of improvement yang sangat besar. Kami akan terus berusaha agar bisa full capacity dan bisa memenuhi semua permintaan,” ujar Amier.