
Kuala Lumpur, 9 Oktober 2025 – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Rabu (8/10), mengecam keras tindakan Israel yang mencegat sembilan kapal pembawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, menuntut agar sembilan aktivis Malaysia yang tergabung dalam misi armada tersebut segera dibebaskan
baca juga: Aktivis Global Sumud Flotilla Ditangkap Saat Coba Tembus Blokade Maritim Israel
Anwar mengatakan pasukan Israel secara ilegal mencegat misi Freedom Flotilla Coalition (FFC) dan Thousand Madleens di perairan internasional sekitar pukul 10.50 waktu Malaysia. “Saya mengutuk keras tindakan provokatif ini, yang jelas-jelas melanggar hukum internasional,” ujarnya
Anwar menilai menahan kapal-kapal kemanusiaan yang membawa bantuan bagi rakyat Gaza sebagai tindakan yang tidak manusiawi dan pelanggaran nyata terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia universal
Ia menuntut pembebasan segera semua aktivis dan relawan Malaysia di atas kapal, serta meminta agar mereka dilindungi dan tidak dilukai selama masa penahanan. “Pemerintah Madani akan melakukan segala upaya untuk melindungi nyawa warga Malaysia yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini,” tambahnya
Kementerian luar negeri Israel, melalui sebuah pernyataan, membenarkan bahwa kapal dan penumpang armada tersebut selamat, telah dipindahkan ke pelabuhan Israel, dan diperkirakan akan segera dideportasi. Mereka menyebut insiden ini sebagai “upaya sia-sia lainnya untuk menembus blokade laut yang sah.”
Pernyataan Anwar muncul setelah Kementerian Malaysia pada hari Selasa mengatakan pihaknya “memantau dengan ketat” misi kemanusiaan terbaru tersebut, yang bertujuan untuk menantang “blokade ilegal” Israel terhadap Gaza.
Sekitar 150 peserta dari 25 negara menjadi bagian dari misi yang melibatkan sembilan kapal ini, dengan delegasi Malaysia dipimpin oleh Humanitarian Care Malaysia (MyCARE). Sembilan warga negara Malaysia yang terlibat terdiri dari para dokter, dosen, dan seorang wartawan
Sebelumnya, Raja Malaysia Sultan Ibrahim Sultan Iskandar dan Anwar juga telah mengkritik tindakan Israel terhadap kelompok aktivis pada misi Global Sumud Flotilla. Raja pada 3 Oktober kemarin, menyebut penahanan para peserta armada bantuan internasional bertentangan dengan prinsip nilai-nilai kemanusiaan universal, sementara Anwar menyebutnya sebagai “penghinaan total” terhadap hati nurani dunia
Konflik Israel yang sedang berlangsung dengan Hamas dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Sejak itu, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 66 ribu orang, sebagian besar warga sipil, menurut otoritas kesehatan setempat
sumber: Channel News Asia