PKBI Jatim Diseminasikan Program Inklusi untuk Anak Berhadapan dengan Hukum

Berita

SURABAYA, 31 Oktober 2025 –Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Jawa Timur menggelar Diseminasi Program Inklusi Fase 1 (2022–2025) di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat perlindungan hak anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) melalui pendekatan inklusi sosial.

Kegiatan diseminasi ini dibuka oleh Direktur Eksekutif PKBI Jatim Zahrotul Ulya dan Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur Kadiyono. Hadir sebagai penanggap diskusi antara lain Kepala Dinas P3AK Jatim Tri Wahyu Liswati, Kepala Bapas Kediri Idha Wening Setiasih, dan Kepala Subbag Pendidikan LPKA Kelas I Blitar Sugeng B.

Dijelaskan Zahrotul Ulya,  bahwa program INKLUSI merupakan inisiatif nasional yang didukung oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia melalui Cowater International Inc. Sejak 2022, PKBI Jatim menjalankan pendampingan komprehensif di LPKA Kelas I Blitar, dengan fokus pada pembinaan anak, transformasi sistem pengasuhan, dan penguatan perspektif gender serta inklusi sosial.

“Anak-anak yang berhadapan dengan hukum tetap memiliki hak yang harus dijamin. Program ini hadir untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” ujar Zahrotul Ulya.

Selama tiga tahun pelaksanaan, program ini mencakup berbagai kegiatan seperti perekaman E-KTP, pelatihan keterampilan minat-bakat, konseling psikologis, art therapy, pelatihan GEDSI, serta pembentukan forum konselor dan forum keluarga ABH.

Kepala Dinas P3AK Jatim Tri Wahyu Liswati menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam perlindungan anak melalui penguatan koordinasi lintas sektor dan pendampingan kebijakan. Ia juga mendorong peran aktif lembaga masyarakat, keluarga, dan komunitas dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak.

Ia juga menegaskan bahwa Upaya pemenuhan hak anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dalam konteks pembinaan dan reintegrasi sosial mencakup pendekatan rehabilitatif, edukatif, dan inklusif yang bertujuan mengembalikan anak ke lingkungan sosial secara bermartabat dan berdaya.