foto satelit Laut China Selatan (Wikipedia)
Manila, 01 September 2024- Pada Sabtu (31/8), terjadi insiden tabrakan antar kapal garda pantai kedua negara, di sekitar Beting Sabina di perairan Laut China Selatan
Dilansir dari VOA News, jubir Garda Pantai Filipina, Jay Tarriela dalam konferensi persnya dihari yang sama menyatakan bahwa kapal garda China 5205 secara langsung dan sengaja menabrak kapal mereka tanpa adanya provokasi, yang menyebabkan kapal pemotong milik garda pantai Filipina mengalami kerusakan namun dilaporkan tidak ada awak kapal yang cedera
Kapal garda pantai milik Filipina yang rusak itu bernama Teresa Magbanua yang memiliki panjang 97 meter. Kapal itu merupakan salah satu kapal terbesar
Sementara itu jubir kapal garda pantai China menuduh bahwa kapal Filipina lah yang masuk secara ilegal ke Beting, mengangkat jangkar dan secara sengaja menabrak kapal China. Pihaknya langsung mendesak kapal itu mundur atau akan menerima konsekuensi
“Garda pantai China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menanggapi semua tindakan provokasi, gangguan dan pelanggaran, serta untuk menjaga kedaulatan teritorial dan hak serta kepentingan maritim negara China,” tegasnya
Insiden tabrakan pada Sabtu kemarin merupakan insiden kelima Manila-Beijing dalam satu bulan, memperpanjang perseteruan dua negara yang sudah berlangsung cukup lama
Pemerintah China sendiri mengklaim bahwa hampir seluruh laut China selatan, termasuk wilayah yang diklaim Filipina, Taiwan,Brunei, Malaysia dan Vietnam
Jalur perairan itu merupakan jalur sibuk yang dilewati perdagangan dengan niai 3 triliun dollar setiap tahunnya. Dimana di jalur tersebut diyakini mengandung cadangan minyak, gas alam serta sumber daya ikan yang melimpah
Meski Pengadilan Arbitrase Tetap pada 2016 memutuskan klaim China akan laut China Selatan tidak berdasar hukum, namun China menolak keputusan itu
Hari ini (01/9), Dewan Maritim Filipina melaporkan bahwa pesawat China melakukan manuver berbahaya terhadap pesawat sipil yang sedang melakukan patroli di Scarborough Shoal dan terumbu karang Subi, yang mana merupakan area sengketa
Dikutip dari wikipedia, Laut China Selatan atau Laut Tiongkok Selatan adalah laut bagian tepi dari Samudra Pasifik, yang membentang dari Selat Karimata dan Selat Malaka, hingga Selat Taiwan dengan luas kurang lebih 3.500.000 km²
Laut ini berpotensi besar strategis karena sepertiga perlintasan laut berlalu lalang di sana. Laut ini juga memiliki kekayaan biota laut yang mampu menopang kebutuhan pangan jutaan orang di Asia Tenggara sekaligus cadangan minyak dan gas alam yang besar