
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono
SURABAYA, 13 NOVEMBER 2025 – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan bahwa berkurangnya Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat tidak akan mengganggu pelaksanaan program-program prioritas Pemprov Jatim.
Tahun ini, alokasi TKD untuk Jawa Timur turun sekitar Rp2,8 triliun, dari Rp4,9 triliun pada 2024 menjadi Rp2,1 triliun. Meski demikian, Pemprov Jatim tetap mampu menjaga stabilitas fiskal dan memastikan keberlanjutan berbagai program penting.
“Kita masih bisa meningkatkan pendapatan daerah sekitar Rp215 miliar. Dana itu akan digunakan pertama untuk kebutuhan wajib seperti belanja pegawai, dan kedua untuk mendukung program prioritas yang sejalan dengan program nasional,” ujar Adhy Karyono usai rapat paripurna di DPRD Jatim, Rabu (12/11/2025).
Adhy menambahkan, efisiensi akan dilakukan terutama pada belanja tugas dan fungsi (tusi), tanpa mengorbankan sasaran utama pembangunan daerah. “Insya Allah, program-program prioritas tetap bisa dilaksanakan. Efisiensi dilakukan di kegiatan Tusi, tapi target prioritas Ibu Gubernur tetap jalan,” tegasnya.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), fokus utama Pemprov Jatim tetap diarahkan pada penurunan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, serta penguatan pelayanan sosial.
Adhy juga mengungkapkan bahwa pos anggaran infrastruktur akan mengalami sedikit penyesuaian. “Yang agak berkurang sedikit adalah infrastruktur. Tapi yang paling utama, bagaimana sistem pelayanan publik bisa tetap berjalan optimal,” pungkasnya.