Banyuwangi, 29 November 2024 – Pemkab Banyuwangi melakukan berbagai tindakan yang dapat mencegah gangguan kesehatan mental yang menyasar generasi muda, terutama generasi Z yang lahir antara 1997-2012. Salah satunya adalah dengan menggelar talkshow “Kesehatan Mental Remaja” yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi.
“Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut, kami menggelar talkshow Kesehatan Mental Remaja yang menyasar ratusan peserta SMA–SMK,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jumat (29/11/2024), Ipuk menjelaskan generasi Z ini tergolong kelompok rentan menjadi korban gangguan mental, termasuk kejahatan siber di era digital. Untuk itu, Ipuk akan memperbanyak program-program terkait penanganan kesehatan mental bagi remaja.
“Kami telah meminta Dinas Kesehatan mulai melakukan skrining kesehatan mental secara berkala pada remaja. Tenaga kesehatan, kader kesehatan jiwa akan didorong untuk proaktif memberikan layanan dan pendampingan bagi masyarakat yang mengalami masalah kesehatan mental,” pesan Ipuk.
“Di lingkungan sekolah, peran guru Bimbingan Konseling (BK) juga lebih diintensifkan lagi. Ini perlu kerjasama antara orang tua dan guru, karena pengasuhan tidak boleh hanya diserahkan pada guru. Justru orang tua yang perannya sangat besar,” pesan Ipuk.
Dengan talkshow tersebut, Ipuk berharap pelajar yang menjadi peserta bisa menjadi duta atau menularkan ilmunya tentang pencegahan gangguan mental di sekolahnya dan lingkungan tempat tinggalnya.
Talkshow yang merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional ini menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya Direktur RS Jiwa Menur Surabaya drg. Vitria Dewi yang sharing tentang tips mencegah penyakit mental pada remaja, juga ada Konsultan Kesehatan Anak dan Remaja RSJ Menu dr. Ivana Sajogo.
Dalam kesempatan itu, Putri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan 2024, Melati Tedja, juga sharing pentingnya menjaga kesehatan mental sehingga mampu berprestasi tanpa mengalami tekanan.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menambahkan pemkab telah menyiapkan berbagai program, baik untuk pencegahan maupun penanganan kasus kesehatan mental.
“Kami bekerja sama dengan RS Jiwa Menur Surabaya untuk penanganan kasus jiwa ringan. Ada psikiater dan psikolog yang membuka hotline konsultasi selama 24 jam. Sedangkan untuk kasus kesehatan jiwa berat, pemkab disuppor RS Jiwa Lawang yang menyiapkan jasa rehabilitasi gratis,” ujar Amir.
Menurut Amir, masalah kesehatan mental ini harus mendapatkan atensi besar dari seluruh elemen masyarakat. “Upaya pencegahan dan penanggulangan penderita gangguan jiwa tidak hanya secara individual atau secara klinis saja, namun harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.