Pembentukan Destana Jatim Sasar Pulau Gili Ketapang

Berita

Surabaya, 20 Juli 2024, BPBD Jatim masih terus melanjutkan proses pembentukan 70 Desa Tangguh Bencana (Destana) di sejumlah daerah di Jatim. Sepanjang dua pekan ini, Tim BPBD Jatim berfokus pada pembentukan Destana di wilayah Tapal Kuda, mulai dari Kabupaten Probolinggo, Kab. Bondowoso, hingga Situbondo. Hal ini disampaikan Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/7).

Di Bondowoso, pembentukan Destana dilangsungkan di Desa Penambangan Kec. Curahdami dan Desa Cindogo Kec. Tapen.  Sedang di Situbondo, pembentukan Destana dilangsungkan di Desa Duwet Kec. Panarukan dan Desa Talkandang Kec. Kota.

Khusus di Kab. Probolinggo, pembentukan Destana menyasar 3 desa. Salah satunya, Desa Gili Ketapang, Kec. Sumberasih, yakni, desa padat penduduk yang berlokasi di tengah Selat Madura.

Desa yang berjarak sekitar 8 km di lepas pantai utara Kab. Probolinggo ini dikenal sebagai destinasi wisata bahari. Namun, dalam waktu tertentu kerap terdampak cuaca ekstrem, seperti, angin kencang dan ombak besar.

Guna mencapai ke lokasi Destana, Tim BPBD Jatim harus menempuh jalur air dengan perahu nelayan, sekitar 45 menit. Perjalanan menuju desa ini dilakukan dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan, Probolinggo.

Seremoni pembukaan, dihadiri Kalaksa BPBD Kab. Probolinggo Oemar Sjarief, dengan didampingi Camat Sumberasih Agus Setijono, Danramil Sumberasih Kapten Arh. I Made Lugianta, Kapolsek Sumberasih AKP Sugeng Apriyanto, dan Kades setempat, Monir.

Monir menyampaikan terima kasih kepada BPBD Jatim dan BPBD Kab. Probolinggo atas ditunjuknya Gili Ketapang sebagai lokasi Destana.  Baginya, penunjukan ini sangat tepat karena wilayah desanya yang berada di tengah Selat Madura ini kerap ditimpa angin kencang, ombak besar, banjir rob dan cuaca ekstrem. Dengan dipilihnya Gili Ketapang sebagai Destana, maka dalam kurun sepekan ini, akan dilangsungkan pelatihan kebencanaan yang difasilitasi Relawan FPRB Jatim.

Adapun sejumlah materi yang diberikan, di antaranya tentang pengenalan Destana, mitigasi potensi bencana di lingkungan sekitar, Kajian Risiko Bencana (KRB), SOP Peringatan Dini, dan Pengenalan Rencana Kontinjensi. Sebelumnya, pembentukan Destana Jatim juga pernah menyasar wilayah kepulauan, tepatnya, di Desa Sungairujing Kec. Sangkapura, Pulau Bawean Gresik.