PBB Lewat UNESCO Minta Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi AI Global

Berita

Jenewa, 31 Mei 2024, – United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) berharap Indonesia menjadi tuan rumah konferensi AI global.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Direktur Jenderal Bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan Gabriela Ramos, mewakili UNESCO, kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie disela pertemuan Forum WSIS 2024 di Jenewa Swiss.

Ramos menyambut baik pokok-pokok pertemuan yang disampaikan Menkominfo. Di samping itu, ia menekankan pentingnya posisi Indonesia dalam mengedepankan tata kelola dan etika kecerdasan buata atau AI.

Dalam pertemuan itu ia menyampaikan harapannya yakni Indonesia bersedia menjadi tuan rumah Global Forum on the Ethics of Artificial Intelligence tahun 2025.

Diungkap bahwa ada lebih dari 70 delegasi negara setingkat Menteri dan unsur penting lainnya telah menghadiri Forum di Slovania pada Februari 2024. UNESCO memastikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan forum global tersebut.

UNESCO sendiri telah meluncurkan program Readiness Assesment Methodology (RAM) di Indonesia. RAM merupakan instrumen assessment untuk mendukung negara-negara anggota dalam pengembangan AI sesuai prioritas suatu negara.

Dengan memberikan kajian terperinci, RAM diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi konkret untuk tata kelola AI di Indonesia.

RAM mencakup serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang ekosistem AI suatu negara, antara lain dimensi hukum dan peraturan, sosial dan budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan pendidikan, serta dimensi teknologi dan infrastruktur.

Dalam pertemuan tersebut, Menkominfo membahas mengenai pentingnya negara berkembang seperti Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok teknologi digital global, bukan hanya sebagai pengikut atau pengguna teknologi saja, demikian dikutip dari siaran pers Kominfo, Jumat (31/5/2024).

Kominfo juga mengajak UNESCO untuk bekerja sama dalam memperkuat tata kelola internet yang akuntabel. Di samping itu, Budi kembali mengajak seluruh pihak, termasuk UNESCO untuk memberikan dukungan pada pengembangan talenta digital di tanah air.