
Oslo, Rabu 01 Oktober 2025 – Opera Limited selaku developer browser Opera, pada Selasa kemarin memperkenalkan browser berbasis kecerdasan buatan (AI), bernama Neon, yang diklaim dapat membuat aplikasi berdasarkan perintah AI dan membuat perintah yang dapat diulang
Langkah Opera tersebut menyusul perusahaan sejenis, seperti Perplexity dan The Browser Coompany yang telah terlebih dahulu mengembangkan agentic browser, yaitu jenis peramban web baru yang dilengkapi dengan Agen AI (Kecerdasan Buatan) otonom yang dapat memahami tujuan pengguna dan melaksanakan tugas kompleks di web secara mandiri, bukan hanya menampilkan halaman web saja
EVP Browser Opera Krystian Kolondra mengatakan bahwa Neon lebih dikhususkan kepada pengguna yang kegiatannya sehari-hari banyak memanfaatkan AI. “Kami membangun Opera Neon untuk kami sendiri, dan untuk semua orang yang menggunakan AI secara ekstensif dalam keseharian mereka,” tutur Kolondra
“Hari ini, kami meyambut pengguna pertama yang akan membantu membentuk masa depan agentic browser bersama kami,” tambahnya
Fitur-fitur Neon meliputi:
- Neon Do yang berfungsi untuk membantu pengguna melakukan tugas seperti meringkas tulisan di Substack, menulis cuplikan kode untuk membuat laporan visual dengan tabel dan bagan
- Cards, yaitu sistem perintah berulang yang memungkinkan pengguna menggabungkan berbagai kartu seperti pull-details dan comparison-table untuk membuat perintah baru, dan memungkinkan pengguna membuat kombinasi perintah untuk mendapatkan jawaban otomatis
- Tasks, yaitu ruang kerja baru yang mengorganisasi tab dan percakapan AI dalam kelompok berdasarkan konteks
Saat didemontrasikan pertama kalinya, Neon sukses menyelesaikan tugas praktis seperti memesan bahan makanan secara online. Opera sendiri memposisikan Neon sebagai produk segmented, dimana diperuntukkan bagi pengguna berpengalaman dengan layanan langganan per bulan
Neon hanya tersedia untuk pelanggan terpilih dengan biaya langganan per bulan sebesar US$19,99 atau Rp333 ribu
sumber: Antara