
SURABAYA, 30 OKTOBER 2025 – Bertepatan dengan World Stroke Day, National Hospital kembali menegaskan komitmennya sebagai rumah sakit berstandar global dengan meluncurkan sistem diagnosis dan terapi stroke terintegrasi pertama di Indonesia.
Sistem ini menggabungkan dua teknologi mutakhir dari Siemens Healthineers — Turbo Flash CT SCAN 1152 SOMATOM Force dan ARTIS Icono Biplane (Pro) yang mampu mempercepat proses diagnosis dan tindakan stroke hanya dalam hitungan menit. Integrasi ini menghadirkan standar baru dalam kecepatan, ketepatan, dan keselamatan penanganan stroke di Indonesia.
“Stroke adalah kondisi darurat di mana setiap menit sangat berarti. Melalui sistem terintegrasi ini, kami berupaya memangkas waktu penanganan dan meningkatkan peluang kesembuhan pasien,” ujar CEO National Hospital Surabaya, Ang Hoey Tiong.
Ia menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan misi National Hospital untuk memastikan masyarakat Indonesia tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan medis terbaik.
Turbo Flash CT SCAN 1152 SOMATOM Force sebagai CT scanner dengan teknologi Dual Source, mampu menghasilkan citra otak beresolusi tinggi dengan dosis radiasi rendah dan kontras minimal, memungkinkan whole-brain perfusion scan dalam hitungan detik.
Sementara ARTIS Icono Biplane (Pro) menghadirkan visualisasi dua arah real-time, yang membantu dokter melakukan tindakan mechanical thrombectomy dengan presisi tinggi, mengurangi risiko komplikasi, dan mempercepat pemulihan pasien.
Kolaborasi ini merupakan kemitraan strategis antara National Hospital Surabaya dan Siemens Healthineers Indonesia, yang memiliki visi sama untuk membawa terobosan dunia medis ke Indonesia.
“Misi kami adalah pioneering breakthroughs in healthcare. For everyone. Everywhere. Kehadiran teknologi ini membuktikan bahwa inovasi global kini dapat diakses masyarakat Indonesia untuk penanganan stroke yang lebih cepat dan efektif,” ungkap Alfred Fahringer, President Director Siemens Healthineers Indonesia.
Dengan sistem terintegrasi ini, National Hospital berharap dapat meningkatkan peluang pemulihan pasien, menurunkan risiko kecacatan jangka panjang, serta memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi penyintas stroke di Indonesia.