Kita semua pasti mengenal yang namanya gula. Pada masa milenial seperti sekarang ini, siapa yang tidak kenal dengan gula. Yaah benar, gula adalah salah satu bahan dapur yang digunakan sebagai pemanis pada minuman dan beberapa makanan. Namun gula yang sering di konsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah gula yang berasal dari tebu.
Hampir setiap pabrik pengolahan gula memiliki limbah dari tanaman tebu yang disebut BLOTONG. Blotong (ampas) tebu memiliki manfaat yang sangat baik untuk tanaman. hampir setiap pabrik gula di indonesia menggunakan blotong sebagai pupuk organik pada perkebunan tebu. Dengan ini prabik gula sudah mulai memulai sistem pertanian berkelanjutan. Rata-rata produksi blotong pada masing-masing pabrik gula sekitar 2,5% dari tanaman tebu yang digunakan. Tahun 2008 sebanyak 57 pabrik gula menghasilkan blotong dengan jumlah 1.000.000 ton dan abu ketel lebih dari 40.000 ton. Jumlah ampas yang di hasilkan ini dapat berpotnsi menjadi pupuk organik.
Menurut Kuswurj dalam Helena Leovisi (2012) di antara limbah pabrik gula yang lain, blotong merupakan limbah yang paling tinggi tingkat pencemarannya dan menjadi masalah bagi pabrik gula dan masyarakat. Limbah ini biasanya dibuang ke sungai dan menimbulkan pencemaran karena di dalam air bahan organik yang ada pada blotong akan mengalami penguraian secara alamiah, sehingga mengurangi kadar oksigen dalam air dan menyebabkan air berwarna gelap dan berbau busuk. Oleh karena itu, jika blotong dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik maka akan mengurangi pencemaran lingkungan.
Tahukah sobat tani kandungan-kandungan hara yang terdapat pada blotong tebu? Blotong tebu memiliki kandungan hara Karbon (C) 26,51%, Nitrogen (N) 1,04 %, Fospat (P) 6,142%, Kalium (K) 0,485 %, Natrium (Na) 0,082%, Calsium (Ca) 5,785%, Magnesium (Mg) 0,419%, Besi (Fe) 0,191%, Mangan (Mn) 0,115% (Fadjari, 2009). Kandungan hara pada blotong tebu sangat baik akan pertumbuhan tanaman. terutama persentase C dan P. Blotong dapat diolah menjadi pupuk organik, sebagai penyubur atau untuk perbaikan struktur tanah terutama pada lahan kering karena blotong banyak mengandung bahan penyubur tanah seperti Nitrogen, Fosphat (P2O5), Kalsium (CaO), humus dan lain-lain (Taufik, et all, 2013). Penggunaan blotong tebu kita dapat mengurangi penggunaan pupuk Fospat seperti SP36, NPK dll. Setelah kita mengetahui hal ini apakah kita masih mau mengunakan pupuk kimia dengan jumlah yang banyak? Terutama pupuk Fospat yang sulit terurai di dalam tanah.
Pemberian ke tanaman tebu sebanyak 10 ton blotong per hektar dapat meningkatkan bobot dan produksi tanaman secara signifikan. Kandungan hara kompos ampas tebu (KAT), blotong dan kompos dari ampas tebu, blotong dan abu ketel. Blotong sebagaimana dikenal dengan sebutan “filter press mud” merupakan bahan yang cukup baik untuk dijadikan sebagai bahan pupuk organik, karena bahan tersebut dapat berfungsi untuk memperbaiki kesuburan tanah melalui perbaikan tekstur tanah yang dicirikan dari sifat fisik tanah, khususnya meningkatkan kapasitas menahan air, menurunkan laju pencucian hara dan memperbaiki drainase tanah.
Pupuk organik ampas tebu mempunyai daya serap air yang cukup tinggi, dalam pH mendekati normal sampai normal. Dengan berbagai kandungan N, P dan K yang relatif rendah dengan penggunakaan bioaktivator diharapkan akan dapat berperan dalan ketersediaan unsur-unsur tersebut. Adapun kandungan Fe yang cukup tinggi dapat dilakukan penambahan kapur baik dengan dolomite maupun kapur tohor. Sedang kandungan unsur mikro sudah cukup memenuhi untuk pupuk organik (crusher) sebagai pupuk organik. Dengan tujuan bahwa pupuk organik dari blotong Pabrik Gula dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk budidaya tanaman.
Mungkin kita di daerah aceh sedikit sulit menemukan blotong tebu di pabrik gula. Hal ini dapat diganti dengan pengomposan sisa persan tebu yang dijadikan minuman di pinggir-pinggir jalan. Khususnya pada bulan Ramadhan peningkatan sisa perasan tebu pada pemjual minuman tebu meningkat sebanyak 5 kali lipat. Hal ini dapat di manfaatkan menjadi kompos daripada terbuang percuma di tempat pembuangan sampah.