Lebih dari 500 Pakaian Terkumpul Dalam Aksi Keberlanjutan Mahasiswa UNAIR, Membuka Rangkaian Program Edukatif dan Kreatif Pengolahan Limbah Tekstil

Berita Ekonomi Gaya Hidup

Surabaya, 09 Juni 2025 – Sebagai pembuka rangkaian kampanye Beyond Fabric, It’s Identity, tim Wastra Bumi Magister Manajemen FEB Universitas Airlangga menginisiasi program donasi pakaian yang berlangsung selama 5-25 Mei 2025. Melalui tiga titik pengumpulan-FAS Café, Omah Café, dan Gedung FEB UNAIR lebih dari 500 potong pakaian berhasil dikumpulkan, bahkan dari luar kota (29/5).

Menariknya, alih-alih menggunakan kotak donasi estetik buatan khusus, panitia secara sadar memilih tempat sampah baru dan bersih sebagai dropbox. Ini bukan keputusan sembarangan, melainkan bentuk nyata dari semangat less waste. Wadah tersebut nantinya akan dimanfaatkan ulang agar tidak menjadi limbah pasca acara.

“Di awal banyak yang mengira itu benar-benar tempat sampah”, ujar Tasya Panie, Koordinator PR sekaligus penggagas kampanye. “Tapi justru dari persepsi itulah kami melihat tantangan nyata : sebelum mengajak orang lebih bijak mengelola limbah, kami sendiri harus berani menunjukkan makna keberlanjutan dari keputusan paling kecil”.

Desain tempat sampah sebagai dropbox menjadi tantangan tersendiri bagi tim desain.

“Kami sempat kebingungan karena harus mendesain sesuatu yang bentuk dasarnya sudah identik dengan tempat sampah”, ucap Shafanisa, Koordinator Desain Wastra Bumi. “Tapi kami sadar tugas kami bukan hanya membuat menarik, tapi mengubah cara pandang publik” bahwa sesuatu yang dianggap ‘sampah’ pun bisa bermakna kalau diberi fungsi” tambah Nadhif, tim Design Wastra Bumi.

Seluruh proses distribusi dan pengangkutan dropbox ditangani oleh tim logistik dan volunteer secara bergilir. Pakaian yang terkumpul kemudian disortir dan dipilah : sebagian disalurkan kepada yang membutuhkan, sementara sebagian lainnya dipilih sebagai bahan workshop dan lomba upcycling, yang hasilnya akan dipamerkan dalam acara puncak Wastra Bumi Exhibition pada 9 Juni 2025.

Langkah ini menunjukkan perjalanan nyata dari waste to wear, mempertemukan kontribusi masyarakat dengan kreativitas siswa SMK4mengubah pakaian yang tidak terpakai menjadi karya yang penuh makna.

Tak berhenti di situ, panitia juga meluncurkan kampanye digital #BeyondFabricStory, ajakan untuk berbagi kisah pribadi di balik pakaian yang disumbangkan. Tujuannya adalah membangun kesadaran emosional terhadap konsumsi fashion, serta menumbuhkan hubungan personal antara pakaian, pemilik lama, dan kehidupan barunya.

Program ini memperkuat komitmen terhadap SDG 12 (Responsible Consumption and Production) dan SDG 13 (Climate Action), menyatukan edukasi, empati, dan aksi konkret dalam upaya pengelolaan limbah tekstil yang lebih bertanggung jawab.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News