La Nyalla Minta Kadin Jatim Mendukung Penuh Pemerintahan Presiden Prabowo

Berita Hukum & Klarifikasi Politik

SURABAYA, 28 OKTOBER 2024 – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur diharapkan dapat mendukung penuh dan satu irama dengan program yang telah dirancang pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Harapan itu ditegaskan Ketua Dewan Penasehat KADIN Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, saat menyampaikan Keynote Speech pada acara ‘KADIN Jawa Tumur Bisnis Forum’, yang digelar di Ballroom Shangri-La Hotel Surabaya, Minggu (27/10/2024) sore.

“KADIN, termasuk KADIN Jawa Timur, harus mendukung penuh Peta Jalan Pemerintah dan Kabinet Merah Putih ini. Kita harus satu irama. Karena tantangan seberat apapun akan dapat kita selesaikan dengan satu tekad bersama. Kerja sama dan sumbangsih positif dari seluruh elemen bangsa tanpa kecuali dan tanpa syarat,” katanya pada acara bertema ‘Menyongsong Pembangunan Ketahanan Ekonomi Nasional Bersama Kabinet Merah Putih’ itu.

Menurut LaNyalla, tantangan ekonomi global akibat ketegangan geopolitik dan perang Rusia-Ukraina serta Timur Tengah, memberi efek berantai kepada semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Ancaman krisis ekonomi atau penurunan daya beli global yang melanda sejumlah negara, pasti berdampak kepada Indonesia.

“Untuk itu, semua pengusaha harus beradaptasi dengan cepat melakukan efisiensi di semua lini. Sekaligus menjalin hubungan yang lebih intens dan sinergi dengan para pembuat kebijakan, dalam hal ini pemerintah, baik di tingkat pusat, maupun di daerah,” tutur LaNyalla.

Saat ini, lanjut anggota DPD RI asal Jatim itu, ada harapan besar yang digantungkan kepada pemerintahan baru melalui Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sebagaimana telah disampaikan pada saat pelantikan di Gedung MPR RI 20 Oktober lalu, Presiden akan mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan memangkas semua kebocoran dan mengubah orientasi pembangunan, dengan mengedepankan kepentingan nasional di atas segalanya.

“Ini tentu harus kita sambut dan dukung. Karena perlindungan kepada dunia usaha dan industri di dalam negeri adalah bagian dari kepentingan nasional itu sendiri,” tegasnya.

Di sisi lain, LaNyalla bersyukur bahwa apa yang disampaikan Presiden pada pidato pertama pada saat pelantikan itu, sesuai dan tetap dalam koridor visi misi besar yang telah disampaikan pada Pemilihan Presiden bulan Februari lalu. Di mana titik tekan pembangunan ekonomi adalah ekonomi yang berlandaskan Pancasila.

“Sehingga ekonomi yang berkeadilan menjadi inti dari pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Di mana salah satunya yang menjadi fokus dalam misi pembangunan Kabinet Merah Putih adalah memastikan industri di dalam negeri berjalan dengan sehat, sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja, serta pembangunan Sumber Daya Manusia,” jelas LaNyalla.

Pun halnya dengan prioritas ketahanan di sektor pangan dan energi, yang menurut dia akan memastikan pergerakan ekonomi tidak mengalami hambatan.

Untuk itu, LaNyalla berharap KADIN, khususnya KADIN Jawa Timur, harus aktif memberikan masukan kepada kementerian teknis, terutama kementerian di bidang ekonomi.

“Menteri Perindustrian wajib melakukan proteksi secara maksimal kepada industri di dalam negeri, terutama sektor manufaktur yang sedang menderita. Menteri Perindustrian juga harus mendorong lahirnya industri-industri rintisan di dalam negeri, yang ditargetkan untuk dapat mensubtitusi barang impor. Sehingga, Menteri Perdagangan juga harus membatasi impor barang yang mematikan industri di dalam negeri,” jelasnya.

Pada forum itu, sejumlah narasumber berkompeten dihadirkan, di antaranya Prof Zakik Basalamah, Emil Elestianto Dardak, Dr Edi Purwanto, Dr Nurul Indah Susanti dan Adik Dwi Putranto.

Hadir sejumlah tamu undangan di antaranya Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsyad Rasyid, Political and Economic Chief Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, John McDaniel, Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Jawa Timur, Erlangga Satriagung, dan para Ketua Kadin Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, serta ketua asosiasi dan himpunan.