Buleleng, September 2023 – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan pentingnya 3K yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas dalam upaya mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih berdaya saing dan siap ekspor. Hal ini disampaikan Wamendag Jerry saat mengunjungi Kejapa Coffee and Bamboo di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, hari Jumat (22/9). Pada kunjungan kerja tersebut, Wamendag Jerry turut didampingi Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perdagangan Krisna Ariza. Kunjungan
dilakukan untuk melihat langsung proses pengerjaan kerajinan bambu sekaligus mendengar aspirasi para perajin. “Jika memang ingin merambah pasar ekspor, UMKM perlu menerapkan 3K, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. UMKM harus dapat meningkatkan kualitas produknya, menambah kemampuan produksi dengan lebih efisien, dan mempertahankan daya produksi agar terus konsisten,” jelas Wamendag Jerry.Wamendag Jerry menjelaskan, Kementerian Perdagangan memiliki perwakilan perdagangan di 45 negara untuk mempermudah proses ekspor para UMKM yang memang sudah mampu memenuhi 3K tersebut. Misalnya memberi akses untuk penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), identifikasi kebutuhan dan preferensi kriteria produk dari negara setempat, dan pelatihan ekspor. Pada pertemuan ini, Wamendag Jerry menyimak berbagai aspirasi para perajin bambu. Salah satunya, usulan agar pemerintah dapat menyediakan satu tempat sebagai sentra UMKM untuk memamerkan karya dari beberapa desa. Selain itu harapan agar Kementerian Perdagangan memfasilitasi para pelaku usaha untuk mengikuti berbagai pameran di Jakarta. “Sentra UMKM adalah ide yang baik. Untuk mewujudkannya, diperlukan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan pemerintah daerah setempat dan anggota legislatif. Sedangkan, untuk pameran, bulan depan Kementerian Perdagangan mengadakan Trade Expo Indonesia yang dapat diikuti oleh para pelaku UMKM,” respons Wamendag Jerry. Wamendag Jerry juga mendorong UMKM agar tidak henti berinovasi dalam strategi pemasaran sehingga penjualan dalam negeri pun dapat meningkat. Misalnya dengan menambahkan deskripsi produk. Seperti nilai tradisi dari para perajin dan nilai ramah lingkungan yang diusung, ditambah informasi spesifikasi ukuran, nama produk, dan jenis bambu yang digunakan. Selain itu, kerja sama dengan lintas sektor dengan konsep Business to Business perlu mulai diterapkan. “Salah satu cara yang dapat digunakan adalah melalui seni bercerita yang kini juga banyak diterapkan dan membuat calon pembeli lebih tertarik. Strategi pemasaran lain juga perlu dipertimbangkan, misalnya bekerja sama dengan hotel-hotel, agar mereka menggunakan produk UMKM dari sini untuk fasilitas di kamar mereka,” ujar Wamendag Jerry. Wamendag Jerry berharap berbagai pihak turut terlibat dalam memajukan UMKM yang nantinya juga kembali pada kesejahteraan masyarakat. UMKM adalah pilar perdagangan yang strategis dan memberikan kontribusi pada ekonomi nasional. “Dengan sumbangsih sebesar itu, maka sudah menjadi tugas kita bersama untuk memajukan UMKM,” terangnya. Dialog Wamendag Terkait Gagasan Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara Selain mengunjungi UMKM, Wamendag Jerry juga berdialog dengan para Kepala Adat Bali Utara untuk membahas gagasan dibangunnya Bandara Internasional Bali Utara. Menurutnya, jika bandara tersebut dapat diwujudkan, maka kegiatan ekonomi akan turut meningkat yang nantinya berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. “Jika di sini ada bandara, tentu saja kegiatan ekonomi akan meningkat. Selain itu, kesempatan UMKM Bali Utara ini untuk semakin dikenal juga kian terbuka lebar,” jelas Wamendag Jerry. Wamendag Jerry menuturkqn, peningkatan aktivitas perdagangan menjadi salah satu variabel penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu tempat. Maka, hal ini sejalan dengan tujuan pemerataan kesejahteraan dari gagasan dibangunnya Bandara Internasional Bali Utara. Menurutnya, ramainya pariwisata di Bali selatan telah menjadi contoh nyata bahwa dengan datangnya para wisatawan, akan mendongkrak perekonomian. Walau demikian, kajian para pakar terhadap gagasan membangun bandara di atas laut tetap perlu menjadi pertimbangan utama, sehingga faktor kelayakan dan keamanan dapat terpenuhi. “Jika tinjauan para pakar sudah menyatakan aman, kami dari sisi perdagangan akan turut mendukung. Akan dipikirkan wujud konkretnya, apakah membuat sentra UMKM di bandara atau justru langsung dengan menggunakan berbagai produk lokal untuk operasional bandara. Dari sisi perdagangan, ini menghadirkan proyeksi ekonomi yang potensial dan menguntungkan,” pungkas Wamendag Jerry.