
SURABAYA, 5 Oktober 2025 – Hubungan bilateral Jawa Timur dan Amerika Serikat kian erat. Hal ini ditandai dengan pertemuan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Konsul Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Christopher R. Green, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (3/10/2025).
Kedua pihak membahas peluang kolaborasi di tiga sektor kunci: pendidikan, kesehatan, dan investasi.
Di bidang pendidikan, Khofifah menyampaikan bahwa kerja sama sudah berjalan melalui dua nota kesepahaman (MoU). Pertama, antara Universitas Brawijaya dengan Texas International Education Consortium (TIEC) yang memungkinkan mahasiswa memulai studi S2 di Malang dan menyelesaikannya di universitas anggota TIEC di Amerika.
Kedua, kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan Arizona State University. Program ini mendatangkan profesor dari Arizona untuk mengajar kursus desain aplikasi dan IT bagi pemuda usia 18–24 tahun, sekaligus mengirimkan dosen ITS ke Arizona.
Selain itu, Johns Hopkins University juga sedang menjajaki riset bersama melalui KEK Singhasari di Malang.
Gubernur Khofifah menambahkan, Jawa Timur juga membutuhkan dukungan pengiriman native speaker dari Amerika untuk memperkuat pengajaran bahasa di sekolah matra. “Kita butuh native speaker agar anak-anak kita mendapat kesempatan lebih luas untuk meningkatkan kemampuan bahasa,” ujarnya.
Di sektor kesehatan, kerja sama akan segera diwujudkan dalam konferensi bersama Universitas Airlangga dan The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang menyoroti isu penanganan penyakit menular.
Sementara di bidang investasi, Khofifah mengungkapkan rencana perusahaan asal Amerika yang akan membangun pabrik besar di Gresik. Investasi ini diharapkan menjadi sumber penciptaan lapangan kerja baru sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting. Di bidang pendidikan, misalnya, kerja sama internasional akan memperkuat SDM kita sehingga tidak hanya bergantung pada sumber daya alam,” tegas Khofifah.
Konjen AS Christopher R. Green menyambut baik dukungan tersebut. Ia menekankan bahwa kemitraan yang dijalankan jauh lebih berdampak dibanding beasiswa yang sifatnya individual.
“Kalau beasiswa manfaatnya hanya dirasakan satu orang, sementara kemitraan ini bisa memberikan peluang bagi ratusan bahkan ribuan orang. Terima kasih Ibu Gubernur atas dukungan dan komitmennya,” ujar Green.