
SURABAYA, 27 Oktober 2025 –Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Timur, Yusfan Firdaus, menegaskan pentingnya kesadaran dan penguasaan dunia digital bagi kader HMI di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan literasi digital bertajuk “Literasi Digital untuk Keamanan Data dan Pembangunan Berkelanjutan di Era Ekonomi Digital”, Kamis (23/10/2025) di Surabaya.
“Kalau kader HMI tidak menguasai dunia digital, maka bersiap-siaplah akan kalah dalam setiap pertarungan. Karena itu, kita harus mulai membangun kemandirian ekonomi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan zaman,” tegas Yusfan.
Menurutnya, kader HMI tidak cukup hanya berdiskusi tentang isu kebangsaan dan ekonomi, tetapi juga harus memiliki kemampuan adaptif terhadap perkembangan digital. Ia menekankan bahwa digitalisasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari seluruh aspek kehidupan, mulai dari rapat, pembelajaran, hingga komunikasi sehari-hari.
Bahkan, munculnya kecerdasan buatan atau AI menjadi tantangan baru yang harus dihadapi dengan kesiapan pengetahuan dan keterampilan digital.
“Sekarang ada AI. Kalau kita tidak bisa memahami AI, insyaallah akan ketinggalan zaman,” ujarnya.
Yusfan menilai, dalam sistem perkaderan HMI perlu adanya inovasi baru agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman. Baginya, pengurus komisariat dan cabang memiliki peran penting untuk menggerakkan gagasan baru dari bawah.
“Inovasi-inovasi itu harus berangkat dari bawah. Teman-teman komisariat yang paling paham kondisi kader di lapangan, jadi harus kreatif dalam menggodok sistem kaderisasi yang sesuai dengan perkembangan zaman,” ucapnya.
Lebih jauh, Yusfan menilai bahwa selama ini kader dan alumni HMI banyak yang sukses di bidang politik, birokrasi, dan akademik, namun masih minim yang berkiprah sebagai pemimpin di sektor ekonomi. Karena itu, Dia menekankan pentingnya membangun semangat kemandirian ekonomi di tubuh HMI.
“Kita belum pernah mendengar alumni HMI menjadi lokomotif ekonomi atau konglomerat besar di Jawa Timur. Maka semangat kemandirian ekonomi harus dimulai dari kaderisasi HMI,” katanya.
Upaya HMI Mandiri Secara Ekonomi
Sebagai langkah konkret, Yusfan mengungkapkan, Badko HMI Jatim kini bekerja sama dengan Bulog Jawa Timur membuka program ‘Rumah Pangan’, yang merupakan wadah wirausaha kader HMI dalam distribusi beras.
Disebutkannya, Saat ini, dua rumah pangan telah berdiri dan diharapkan ke depan bisa diperluas hingga ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Hal ini menjadi bukti upaya HMI Jatim dalam menunjukkan upayanya mandiri secara ekonomi.
“Kami ingin tidak ada lagi cabang atau komisariat yang tidak bisa melaksanakan kegiatan kaderisasi karena terkendala dana. Solusinya adalah kemandirian ekonomi melalui penguatan bidang kewirausahaan,” ungkap Yusfan.
Ke depan, Dia berharap agar kegiatan literasi digital tidak berhenti pada satu agenda, melainkan menjadi momentum untuk membentuk ekosistem kader HMI yang melek teknologi, berjiwa wirausaha, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Kesadaran keislaman, keindonesiaan, ekonomi, dan digitalisasi harus menjadi ide serta gagasan baru untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Diketahui, dengan diikuti sejumlah 150 peserta dari santri dan mahasiswa di Jatim, kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPD RI Jatim Ahmad Nawardi dan menghadirkan beberapa narasumber atau pembicara di antaranya, Akademisi UPN Veteran Jawa Timur Singgih Manggalau, Perwakilan OJK Jatim Nur Hidayatul Husna, Sekretaris Bank Jatim Fenty Rischana, dan Raden perwakilan dari Bidang Persandian dan Keamanan Informasi Dinas Kominfo Jatim.