Ottawa, 08 Januari 2025- Justin Trudeau pada Senin (6/1) waktu setempat, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Kanada setelah lebih dari sembilan tahun menjabat. Keputusan ini diambil menyusul penurunan popularitas yang drastis dan pemberontakan internal di Partai Liberal yang dipimpinnya
Trudeau (53 tahun) mengakui bahwa ia tidak mampu menyatukan Partai Liberal menjelang pemilu berikutnya. Ia akan tetap menjabat sebagai perdana menteri hingga pemimpin baru dipilih, yang kemungkinan berlangsung pada Maret mendatang. Sementara itu, parlemen akan ditangguhkan hingga 24 Maret selama proses pemilihan tersebut berlangsung
Pemenang dalam kontestasi kepemimpinan Partai Liberal akan menjadi Perdana Menteri Kanada ke-24 dan harus segera bersiap menghadapi pemilu yang diprediksi sulit dimenangkan. Partai Konservatif, di bawah pimpinan Pierre Poilievre, telah membangun keunggulan besar dalam survei opini publik dengan memanfaatkan kekhawatiran warga Kanada terhadap kondisi ekonomi negaranya
Ketidakpopuleran Trudeau dikalangan masyarakat Kanada menjadi hambatan terbesar partainya untuk mendulang suara jelang pemilihan federal pada Oktober nanti. Krisis ekonomi yang ditandai dengan naiknya harga bahan pokok hingga perumahan ditambah ancaman pengenaan tarif impor 25 persen oleh Trump menaikkan tensi kemarahan publik kepada Trudeau
Puncak tekanan terhadap Trudeau terjadi pada Desember tahun lalu, dimana seruan mundur dirinya dari kepemimpinan partai Liberal semakin meningkat setelah wakil Perdana Menteri Kanada, Chrystia Freeland, secara tiba-tiba mengundurkan diri dengan alasan Trudeau tidak serius menanggapi ancaman tarif impor dari Trump
Pengunduran diri Freeland mengakibatkan Trudeau harus kehilangan dukungan dari partai-partai lainnya termasuk Partai Demokrat Baru
sumber: BBC
