Jelang Akhir Masa Satgas Nataru, Pertamina Tegaskan Distribusi BBM Tetap Kondusif

Berita Ekonomi

SURABAYA, 8 JANUARI 2024 – Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 berjalan lancar. PT Pertamina Patra Niaga sendiri telah menjalankan Tim Satgas Nataru yang bekerja efektif mulai tanggal 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.

Dari pantauan yang dilakukan, hingga Selasa (7/1/2025), distribusi BBM dan LPG di seluruh wilayah Jatim terpantau aman dan kondusif. Kekosongan stok dan kelangkaan LPG juga tidak ditemukan.

“Sejauh ini distribusi energi sepanjang masa Satgas itu kondusif. Dalam artian sesuai dengan proyeksi. Hanya perbedaan pada perkiraan puncak tertinggi konsumsi BBM pada saat arus mudik di awal sebelum Natal,” ungkap Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi.

Ia menerangkan, pihaknya semula memperkirakan puncak tertinggi konsumsi BBM akan terjadi pada 22 Desember 2024. Namun ternyata puncaknya terjadi di tanggal 21, maju lebih cepat satu hari. Pada tanggal tersebut terjadi peningkatan konsumsi yang paling tinggi selama pelaksanaan masa satgas.

“Pada saat puncak arus mudik di tanggal 21 Desember 2024, konsumsi Gasoline mencapai 21.072 KL. Naik 7,4 persen dibanding hari normal. Dan konsumsi Gasoil mencapai 9.611 KL, naik 2,6 persen dari normal,” ujarnya.

Ahad mengatakan, puncak arus balik Natal jatuh pada tanggal 31 Desember 2024. Untuk konsumsi Gasoline mencapai 20.695 KL, naik 5,5% dibanding hari normal. Sedangkan konsumsi Gasoil mencapai 7.448 KL, turun 20,5% dibanding hari normal.

Sementara puncak arus balik Tahun Baru jatuh pada tanggal 4 Jan 2025, menyedot konsumsi Gasoline sebanyak 21.162 KL, naik 7,9% dari hari normal. Sedangkan Gasoil sebanyak 8.185 KL, turun 12,7% dari hari normal.

“Tetapi memang secara umum kondusif, masih sesuai dengan proyeksi yang kita perkirakan, tidak ada yang melampaui jauh dari proyeksi. Untuk data total, Pertamina masih akan menunggu berakhirnya masa satgas nanti untuk mempermudah membandingkan total konsumsi energi, baik BBM maupun elpiji. Tentunya dengan perbandingan kondisi normal dan juga masa satgas yang sama di tahun sebelumnya,” kata Ahad.

Pergeseran puncak konsumsi tersebut menurutnya kemungkinan karena masyarakat melihat peluang untuk menikmati libur yang lebih panjang sehingga mereka berangkat lebih awal di tanggal 21.

“Karena kesiapannya sudah dilakukan jauh hari, yaitu mulai tanggal 16 Desember dengan memantau pengiriman stok di seluruh SPBU, maka pergeseran pucak konsumsi tidak menjadi kendala,” katanya.

Menurutnya, memang ada perbedaan konsumsi BBM antara ruas tol trans Jawa dengan ruas jalan non tol dan juga ruas jalan menuju dan dari destinasi wisata. “Itu juga jadi catatan tersendiri karena memang salah satu antisipasi kita adalah tujuan destinasi wisata. Pada tahun ini jumlah pergerakan kendaraan pribadi ke arah Malang dan sekitarnya sangat besar, paling besar dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.

Terkait kendala selama masa satgas, Pertamina Patra Niaga telah melakukan antisipasi. Yang paling utama adalah risiko terjadinya bencana seperti longsor atau banjir yang bisa menyebabkan terkendalanya jalur distribusi. Seperti diketahui, telah terjadi longsor di Ponorogo dan di daerah Tuban. “Alhamdulillah itu sudah dimitigasi bersama hingga tidak terjadi kekosongan stok,” katanya

Untuk layanan motoris selama Satgas Nataru, ia mengaku memang di ruas tol tidak dimanfaatkan karena sudah dilengkapi sejumlah SPBU modular di rest area kecil yang belum memiliki SPBU. “Saat ini, kita tempatkan SPBU modular sepanjang jalur tol untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat di ruas tol. Mulai masuk Jawa Timur sampai di ujungnya Probolinggo mengarah ke Banyuwangi. Jadi memang layanan pesanan delivery service di ruas tol menggunakan motoris itu tidak ada,” kata Ahad

Layanan ini justru banyak digunakan di ruas non tol menuju destinasi wisata. “Setelah masyarakat sampai lokasi kemudian kehabisan bahan bakar. Itu terjadi di Malang juga Batu yang menjadi destinasi wisata favorit di Jatim,” akunya.