
Pasuruan, 11 Februari 2025 – Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) untuk setiap hari memusnahkan KTP elektronik (KTP-el) bekas maupun rusak atau tidak valid.
Permintaan ini secara tegas disampaikan Nurkholis saat sidak ke Dispenduk Capil Kabupaten Pasuruan, Selasa (11/2/2025) siang.
Menurutnya, pemusnahan KTP sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan data kependudukan. Sebab langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memastikan bahwa data kependudukan tetap aman dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“KTP-el yang rusak atau tidak valid memiliki potensi disalah gunakan jika jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, pemusnahan ini sangat penting agar tidak ada celah bagi oknum yang ingin memanfaatkan data tersebut,” jelasnya.
Dari pantauan di lokasi, Nurkholis menemukan tumpukan KTP-el bekas yang ditempatkan di satu kardus berukuran sedang. Kata Nurkholis, setiap hari semua KTP bekas yang tidak terpakai meski tidak dimusnahkan, minimal digunting. Tujuannya tak lain supaya KTP tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum untuk kepentingan tertentu.
“Seperti kartu kredit atau paspor kalau sudah bekas ya digunting. Setiap ada KTP yang tidak terpakai langsung digunting saja. Karena dengan KTP saja, semua bisa dilakukan. Jangan sampai orang memanfaatkan KTP orang dengan tujuan yang tak baik, apalagi KTP sekarang berlaku seumur hidup,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dispenduk Capil Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menjelaskan, sebelum dimusnahkan, seluruh dokumen KTP-el bekas terlebih dulu dikumpulkan jadi satu, kemudian dicatat satu per satu, dan dibuatkan berita acara sebagai dasar kegiatan pemusnahan.
“Matur nuwun kepada Pak Pj Bupati yang menyarankan kami untuk menggunting KTP-el bekas. Akan kami laksanakan untuk menghindari oknum yang menyalahgunakan KTP-el tersebut. Kalau secara prosedur, pertama kami kumpulkan jadi satu, dicatat, dibuatkan berita acara dan dimusnahkan sebagai bahan laporan kami ke Kemendagri,” jelasnya.