KLATEN – Berbicara tentang kuliner Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mustahil rasanya untuk melewatkan Sop Ayam Pak Min Klaten nan legendaris itu.
Tidak banyak yang tahu jika usaha Sop Ayam Pak Min Klaten yang dirintis oleh pasangan suami istri Tugimin (Pak Min) dan Wagiyem itu diawali dengan dijual secara pikulan.
Sebelum akhirnya berkembang pesat dan bisa memiliki 40 cabang yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Anak keempat Pak Min, Tukiman (46) menjelaskan jika Sop Ayam Pak Min Klaten telah dirintis oleh kedua orang tuanya sejak tahun 1960-an.
Saat memulai usaha itu, Tukiman atau yang karib disapa Pak Ragil bahkan belum lahir.
Ia bercerita, awal mula merintis usaha sup ayam itu dimulai oleh ayahnya dengan menjual secara pikulan.
“Awalnya bapak saya itu berkeliling menjajakan sup ayam. Kelilingnya bukan pakai gerobak ya tapi dipikul,” ucap Pak Ragil saat TribunJogja.com temui di rumahnya di Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Rabu (23/2/2022).
Menurutnya, Pak Min berjualan sup ayam dengan cara dipikul tersebut ditekuni sekitar 10 tahun.
Saat itu, Pak Min menjual sup ayam dari kampung ke kampung hingga rute terakhirnya berhenti di Terminal Klaten.
Pak Min berjualan dari pagi hingga sore hari.
“Dulu terminal Klaten itu berada di lokasi masjid raya Klaten sekarang. Bapak merintis usaha itu dibantu oleh ibu saya dalam menyiapkan bahan-bahannya,” kenangnya.
Lanjut dia, Pak Min waktu memikul itu isi pikulannya berupa kuah sup, ayam yang sudah dibumbui, nasi dan isian perlengkapan sup.
“Bapak juga pernah cerita jika saat memikul dagangan, ia pernah sampai ketumpahan kuah sup karena beratnya beban yang dipikul,” imbuhnya.
Saat awal-awal merintis usaha, sup ayam tersebut tidak langsung ramai. Kadang kala, dagangan ada juga yang bersisa.
Namun, Pak Min tetap tekun berjualan sembari memantapkan rasa dari sup ayam itu.
Seiring berjalannya waktu, usaha Sop Ayam Pak Min Klaten bertransformasi ke gerobak.
Pada tahun 1980-an, Sop Ayam Pak Min Klaten membuka warung pertama di Pasar Gede Klaten.
“Saat tahun 1980-an itu anak-anak bapak sudah menjelang besar. Kami bersaudara ada 4 orang, saya yang paling kecil,” ucapnya.
Adapun keempat anak Pak Min bernama, Sihono, Sih Mulyoto, Triyono dan Tukiman.
“Warung di pasar itu sangat ramai dulunya. Masaknya masih pakai kayu bakar sehingga ruangannya sedikit gelap kena asap,” kenangnya.
Warung Sop Ayam Pak Min Klaten di Pasar Gede Klaten itu bertahan hingga tahun 1998.
Kemudian pada, tahun 1999 mulai membuka cabang pertama di Jalan Mayor Kusmanto, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara.
“Saya memang termasuk yang awal membuka cabang usaha ini dari kakak-kakak saya,” imbuhnya.
Hingga saat in, Sop Ayam Pak Min Klaten telah memiliki 40 cabang yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia seperti, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga D.I Yogyakarta.
“Kalau yang saya mengelolanya ad 10 cabang. Saya dapat kebagian yang di Jawa Barat, Klaten dan Yogyakarta,” ucapnya.
Adapun Sop Ayam Pak Min yang ia kelola ditambahi nama Ragil di bagian bawah spanduknya.