Dukung Pengembangan Energi Terbarukan, PLN Pasok Listrik PLTP Ijen

Berita

SURABAYA, 22 JULI 2024 – Dukung pengembangan energi terbarukan, PT PLN (Persero) suplai kelistrikan daya 1.730 kVA di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen. Suplai listrik tersebut untuk mendukung tes komisioning pembangkit tersebut.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam meningkatkan ketersediaan dan keandalan pasokan listrik berbasis energi ramah lingkungan.

Tes komisioning ini merupakan tahapan penting sebelum pembangkit tersebut beroperasi penuh dan memasok listrik ke jaringan utama. PLTP Ijen rencananya akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2024. Sebelumnya, PLN sudah mendukung Pembangunan PLTP Ijen dengan daya 197 kVA.

Pembangkit yang berasal dari panas bumi Ijen ini rencananya memiliki daya mampu sebesar 34 MW. Nantinya PLTP Ijen akan membantu memenuhi kebutuhan energi di Sistem kelistrikan Jawa Madura Bali (Jamali).

Perlu diketahui, PLTP Ijen merupakan pembangkit panas bumi pertama di Jawa Timur.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo mengatakan, energi terbarukan merupakan solusi untuk mencapai bauran energi terbarukan mencapai 23 persen pada tahun 2025.

”Salah satunya melalui panas bumi ini. Pembangkit ini bisa mendongkrak suplai listrik nasional karena sisi produksinya juga diperkirakan akan berlangsung lama. Sebab senyawa air panas yang dipakai menghasilkan energi itu dikembalikan ke perut bumi,” terang Agus.

Sistem kelistrikan Jawa Timur saat ini disuplai oleh pembangkit energi terbarukan berasal dari tenaga air, gas, minihidro, mikrohidro, surya dan sampah. Agus memaparkan untuk suplai pembangkit hijau di Jawa Timur terbesar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 46,24 persen.

Berikutnya yaitu dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebesar 14,40 persen dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) sebesar 6,59 persen.

Dalam Rencana Usaha Penyelenggaraan Tenaga Listrik (RUPTL), Jatim memiliki potensi pengembangan panas bumi sebesar 362 MWe (Mega Watt elektrik). Potensi tersebut tersebar di 12 lokasi. Mulai dari Melati Pacitan, Rejosari Pacitan, Telaga Ngebel Ponorogo, dan Gunung Pandan Madiun. Kemudian di Gunung Arjuno – Welirang, Cangar, Songgoriti, Tirtosari Sumenep, Argopuro Probolinggo, Tiris – Gunung Lamongan Probolinggo, Gunung Wilis dan Blawan – Ijen Bondowoso.

Tidak hanya itu, Jatim juga memiliki potensi pengembangan energi terbarukan dari angin dan tenaga surya sebesar 460 MW. Sementara untuk minihidro serta mikrohidro sebesar 1.142 MW.