Di Forum APEC 2025, Prabowo Dorong Kolaborasi untuk UMKM dan Pemberantasan Kejahatan Lintas Batas

Berita

GYEONGJU, 2 NOVEMBER 2025 – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) serta penguatan kerja sama multilateral untuk membangun kawasan Asia Pasifik yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, Jumat (31/10/2025).

Dalam pidatonya, Presiden menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan harus bersifat inklusif dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia mendorong agar kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta difokuskan pada pembangunan ekonomi yang berorientasi pada rakyat.

“APEC harus memastikan manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua pihak agar tidak ada satu pun ekonomi yang tertinggal. Kolaborasi pemerintah dan swasta perlu diarahkan pada kerja sama yang berpusat pada kesejahteraan rakyat,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden juga menyoroti berbagai langkah nyata yang telah dilakukan Indonesia untuk memperkuat sektor UMKM. Melalui program nasional pemberdayaan usaha kecil dan koperasi, pemerintah meningkatkan akses digital, finansial, dan pasar global bagi pelaku usaha agar lebih berdaya saing di tingkat internasional.

“Di Indonesia, kami menerapkan prinsip ekonomi inklusif melalui program nasional yang memberdayakan usaha kecil dan koperasi. Tujuannya agar mereka dapat mengoptimalkan potensi, meningkatkan kesejahteraan, dan turut berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan,” ungkap Presiden Prabowo.

Selain fokus pada penguatan UMKM, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas negara dalam menghadapi kejahatan transnasional seperti penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika.

Ia menilai ancaman tersebut dapat mengguncang stabilitas ekonomi kawasan jika tidak diatasi secara kolektif.

“Kita tidak bisa menghadapi bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika adalah ancaman nyata bagi masa depan ekonomi kita,” tegasnya.

Presiden menambahkan, Indonesia terus berupaya memerangi korupsi dan perilaku bisnis yang tidak etis untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang adil dan berintegritas. Dengan pengalaman tersebut, Indonesia siap berperan sebagai penghubung (bridge builder) antara ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan global.

“Kami memerangi korupsi dan keserakahan bisnis yang menghambat pertumbuhan riil. Dari pengalaman itu, Indonesia siap menjadi jembatan antara negara maju dan berkembang untuk bersama menghadapi tantangan masa depan,” kata Presiden Prabowo.

Menutup pernyataannya, Presiden Prabowo menyerukan penguatan kerja sama nyata di bawah semangat multilateralisme agar APEC benar-benar memberi manfaat bagi seluruh masyarakat di kawasan Asia Pasifik.

“Mari kita bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama ini,” pungkas Presiden Prabowo.