CIPTAKAN BUDIDAYA TEBU YANG BERKELANJUTAN, PUSLIT SUKOSARI PTPN XI FASILITASI FIELDTRIP SDN DITOTRUNAN 02 LUMAJANG

Berita

Lumajang – Sabtu (25/11) Pusat Penelitian Sukosari PTPN XI menerima kunjungan dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ditotrunan 02 Lumajang dalam rangka mengikuti pembelajaran di luar kelas atau yang sering disebut dengan Outdoor Learning. Sebanyak 27 siswa kelas enam antusias untuk belajar secara langsung mengenai pembibitan tebu, diversifikasi olahan pisang dan juga pabrik gula.

Perjalanan dimulai dengan pemberian pemahaman mendalam seputar pertanian tebu. Siswa-siswa SDN Ditotrunan 02 Lumajang diajak untuk mengunjungi area pembibitan tebu di Puslit Sukosari serta terlibat langsung dalam proses pertumbuhan tanaman tebu. Selain itu, seluruh siswa juga diajak untuk mengetahui diversifikasi produk olahan pisang yang diciptakan Puslit Sukosari. Mereka juga dikenalkan bahwa beragam produk olahan tersebut merupakan upaya Puslit Sukosari dalam meningkatkan nilai dari buah pisang. Hal itu tidak terlepas dari potensi buah pisang yang dimiliki kabupaten Lumajang.

Manajer Pusat Penelitian (Puslit) Sukosari PTPN XI, Nanik Tri Ismadi mengungkapkan bahwa Puslit Sukosari dengan terbuka memfasilitas adik-adik SDN Ditotrunan 02 Lumajang yang ingin belajar. Hal ini sekaligus bentuk komitmen Puslit Sukosari PTPN XI dalam mendukung geliat eduwisata Kabupaten Lumajang.

“Tentu kami senang, karena itu juga bagian dari program eduwisata Puslit Sukosari. Sebab sejak 2018, Puslit Sukosari telah menjadi salah satu destinasi eduwisata yang dimiliki Kabupaten Lumajang,” terang Nanik secara tertulis pada Senin (27/11).

Belajar di luar ruangan adalah salah satu bentuk konkret bidang pendidikan untuk mendukung terciptanya wawasan langsung dan berkelanjutan kepada generasi muda tentang industri pertanian khususnya tebu dan industri gula.

“Kami berharap budidaya tebu makin masif dikenalkan dan dilestarikan sejak dini untuk generasi berikutnya. Bukan hanya revitalisasi pabrik gula yang dibutuhkan, tetapi menanam benih minat, menyiramnya dengan teknologi yang benar serta memeliharanya dengan wawasan yang visioner merupakan salah satu langkah Sustainble Agroindustri Gula di Indonesia,” jelas Nanik.

Leave a Reply