
Pyongyang, 15 Desember 2024- Pemakzulan presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, ternyata ditanggapi adem ayem oleh Korea Utara
Padahal beberapa waktu lalu, Rodong Sinmun, surat kabar milik pemerintah Korea Utara, menyebut Yoon sebagai diktator fasis karena telah mengumumkan darurat militer. Harian tersebut dalam sebuah artikelnya yang terbit seminggu setelah peristiwa darurat militer, menyebutkan bahwa Yoon Suk Yeol melakukan sebuah tindakan gila dan menyamakannya dengan kudeta era kediktatoran militer beberapa dekade lalu
Reaksi dingin Korut terhadap pemakzulan Yoon sangat berbeda jauh dengan delapan tahun silam ketika Park Geun-hye, presiden Korsel saat itu, dimakzulkan pada 9 Desember 2016. Dimana beritanya langsung terbit di media propaganda Korut, Uriminzokkiri, empat jam setelahnya
Sikap ‘cuek’ Korut bisa jadi disebabkan deklarasi negara tersebut terkait hubungan antar Korea sebagai hubungan dua negara yang bermusuhan
Sebagai informasi, pada Selasa, 3 Desember 2024 pukul 11 malam waktu setempat, Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol, secara mengejutkan mengumumkan keadaan darurat militer. Keputusan ini diambil melalui pidato langsung yang disiarkan tv nasional
Dekrit militer ini memicu kontroversi dan perdebatan sengit di dalam negeri maupun internasional. Yoon berargumen jika dekrit tersebut terpaksa dikeluarkan karena dirinya merasa ada ancaman konstitusi dari “pasukan anti negara” yang ingin menggulingkan pemerintahan, namun tidak terbukti
Sejumlah pihak menolak dekrit militer tersebut termasuk Majelis Nasional, Fraksi politik, media dan rakyat Korea, dimana ribuan warga Korsel turun ke jalan sesaat setelah darurat militer diumumkan. Enam jam setelah dikeluarkan, pada Rabu (4/12) dinihari, darurat militer dicabut
sumber: Yonhap News