Washington, 16 Desember 2024- Nasib TikTok di Amerika Serikat berada di ujung tanduk. Pengadilan banding federal AS telah menolak permohonan banding TikTok untuk memblokir UU yang dapat melarang aplikasi tersebut beroperasi di negara tersebut. Keputusan ini membuat TikTok semakin sulit untuk bertahan di pasar Amerika
Platform berbagi video itu sebelumnya diketahui telah mengajukan keberatan terhadap UU yang disahkan pada April lalu oleh pemerintah AS yang menyatakan pelarangan TikTok di negara Paman Sam itu jika ByteDance selaku induknya tidak menjual perusahaan ke AS sebelum 19 Januari 2025
Dikutip dari The Straits Times, TikTok dan ByteDance pada 9 Desember telah mengajukan mosi darurat ke Pengadilan Banding AS untuk Distrik Columbia, meminta lebih banyak waktu untuk mengajukan kasusnya ke Mahkamah Agung AS. Namun upaya tersebut gagal karena karena mosi tersebut ditolak pengadilan banding pada Jumat (13/12)
Larangan terhadap TikTok di AS muncul akibat kekhawatiran atas keamanan data pengguna dan potensi penyalahgunaan platform oleh pemerintah China. Diketahui TikTok dimiliki oleh perusahaan induk ByteDance yang berbasis di China, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah China akan memaksa perusahaan teknologi itu untuk menyerahkan data pengguna atau melakukan tindakan lain yang membahayakan keamanan nasional AS
Tensi geopolitik kedua negara disinyalir memperkuat kekhawatiran tersebut dan menjadikan TikTok salah satu medan pertempuran dalam persaingan AS dan China
TikTok sendiri secara konsisten menyangkal tuduhan itu dengan menegaskan bahwa mereka beroperasi secara independen dari pemerintah China dan tidak tunduk pada hukum negara itu yang mengharuskan perusahaan menyerahkan data kepada pemerintah
Platform tersebut juga berulang kali menyatakan jika data pengguna AS disimpan di server yang berada di Amerika Serikat dan Singapura, bukan China. Mereka bahkan mengizinkan auditor independen untuk memeriksa sistem keamanan datanya
Selain itu, TikTok juga menyatakan komitmennya terhadap privasi pengguna dan telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi data pengguna seperti enkripsi data yang kuat
sumber: NHK News