dok.Wikipedia
Washington, 19 November 2024 – Melalui media sosial miliknya, Truth Social, Donald Trump pada Senin (18/11) membenarkan jika dirinya akan mengerahkan sumber daya yang ada termasuk militer untuk deportasi massal
Unggahannya tersebut menjawab komentar yang menulis jika Trump akan mengumumkan keadaaan darurat nasional dan akan menggunakan aset militer untuk memimpin “program deportasi massal” yang sebelumnya juga dipertanyakan bagaimana cara dia dalam mewujudkan janji kampanyenya dalam melakukan deportasi besar-besaran terhadap imigran ilegal
Selama masa kampanye, deportasi massal menjadi andalan Trump dalam menjaring suara. Ia mengatakan akan memobilisasi Garda Nasional untuk membantu ICE (Immigration Customs Enforcement)-Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS-, dimana deportasi tersebut akan dimulai di hari pertama dirinya dilantik menjadi Presiden AS untuk masa jabatan keduanya pada 20 Januari 2025
Donald Trump pada minggu lalu telah menunjuk Thomas Homan mantan direktur ICE pada pemerintahan pertama dirinya, sebagai sosok yang akan bertanggung jawab terhadap perbatasan AS, baik perbatasan di selatan Meksiko dan utara Kanada, serta menunjuk Kristi Noem sebagai menteri Keamanan Dalam negeri
Menurut para ahli, program deportasi Trump akan menghadapi sejumlah tantangan termasuk ketersediaan logistik seperti masalah finansial dan jumlah SDM yang dirasa kurang memadai untuk melacak imigran ilegal yang jumlahnya mencapai jutaan
Sebagai informasi, pada periode pertama Trump menjabat Presiden, telah berhasil mendeportasi sekitar 1,5 juta orang baik dari perbatasan maupun pedalaman AS, sementara pemerintahan Joe Biden sampai dengan Februari 2024, berhasil mendeportasi 1,1 juta imigran tidak berdokumen
sumber: BBC