Medan – 17 September 2024 – Jawa Timur (Jatim) dipastikan menjadi juara umum di cabang olahraga balap sepeda Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut. Ini setelah Jatim mengumpulkan 10 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Kendati masih menyisakan nomor BMX Park pada Raby 18 September 2023, raihan tersebut tak mungkin lagi terkejar kontingen lain.
Rasa bangga disampaikan pelatih balap sepeda Jatim yang juga Kabid Binpres ISSI Jatim Sugeng Trihartono, Menurutnya, hasil yang dicapai atlet balap sepeda Jatim itu melebihi target yang dicanangkan KONI Jatim, yakni 7 emas.
“Capaian ini paling hebat di sepanjang karier saya sebagai atlet, pelatih dan pengurus. Ke depan, saya berharap adik-adiknya mampu mempertahankan. Karena perkembangan sepeda daerah lain sangat maju kendati kita masih dominan,” jelas pria yang akrab disapa Tono ini.
Sayangnya, tim balap sepeda Jatim gagal menambah perolehan medali di nomor BMX Racing putra yang berlangsung pada Selasa 17 September 2024 siang. Diwakili Ananda Ivan Putra Dirangga dan Muhammad Irsyad Panji Putra, Jatim harus mengakui keunggulan Aditya Fajar Putu Soekarno dari Sumatera Selatan.
Aditya Fajar meraih emas setelah membukukan catatan waktu 37,735 detik. Sementara medali perak diraih pembalap tuan rumah Sumatera Utara Muhammad Ibnu Rusyid Aulia dengan catatan waktu 38,847 detik.
Sementara medali perunggu didapat Rafelino Mahendro dari Jawa Tengah dengan catatan 39,392 detik. Tono mengakui Jawa Timur masih kurang di nomor BMX. Sementara pembinaan daerah lain mulai menonjol di nomor ini.
“Dari awal untuk BMX saat pra PON dapat medali perak di putra atas nama Panji, harapan kita bisa meraih peringkat ketiga tapi terjatuh di rintangan ketiga, tuan rumah dan Jawa Tengah bisa menyalip dan meraih medali,” ujarnya.
Tono optimis dengan pembinaan berjenjang yang dilakukan Jawa Timur, akan lahir atlet-atlet baru potensial. Sebab sebagian besar yang saat ini berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024 tidak akan bisa tampil lagi lantaran ada pembatasan usia.
“Kita akan melakukan evaluasi menyeluruh dari nomor BMX, karena cikal bakal pembinaan balap sepeda dari BMX. Pembinaan BMX Jatim itu luar biasa. Tapi di PON ini masih belum. Semoga nanti adek-adeknya bisa,” ujar Tono.