Gaza, 30 Agustus 2024- Rik Peeperkorn, pejabat senior WHO mengatakan pada Kamis (29/8) bahwa Israel telah setuju untuk melakukan gencatan senjata selama sembilan jam setiap hari agar vaksinasi polio secara massal bisa dilakukan, seperti dilansir dari VOA Indonesia
“Vaksinasi akan dimulai pada 1 September di wilayah pusat jalur Gaza selama tiga hari. Jeda kemanusiaan akan berlangsung selama vaksinasi selama 3 hari ,” kata Peeperkorn dalam konferensi pers dari Gaza yang dilakukan secara daring
Menurut Peeperkorn gencatan senjata berlangsung dari pukul enam pagi sampai tiga sore waktu setempat, dan telah disepakati oleh Coordination of Government Activities in the Territories (COGAT) yaitu badan Israel yang mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza
Gaza sendiri telah menerima kiriman lebih dari 1,2 juta doksin vaksin polio serta 400 ribu tambahan sedang dalam perjalanan
“Biasanya dalam waktu empat minggu, kita melakukan vaksinasi putaran kedua. Ketika kami memulai proses ini, kami harus menyelesaikannya. Jadi asumsinya, mitra kami (UNICEF) akan melakukan hal itu. Sekarang, kita membutuhkan jeda kemanusiaan ini dan ini sudah sangat jelas. Sudah ada kesepakatan mengenai hal itu. Jadi kami berharap semua pihak akan menaati hal itu,” tegas Peeperkorn
Peeperkorn mengatakan setidaknya 90 persen anak-anak perlu divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan
Danny Danon, Duta Besar Israel untuk PBB mengatakan bahwa negaranya akan bekerjasama dengan WHO dan sejumlah organisasi lainnya untuk mendukung kampanye dalam membawa vaksin menuju Gaza
Dikutip dari CNN Indonesia, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan menemukan kasus polio pertama di Gaza yang menjangkit bayi berusia 10 bulan pada Jumat (16/8)
Sebagai informasi, virus polio telah terdeteksi dalam sampel air limbah di jalur Gaza yang padat penduduk, yang menempatkan ribuan warga Palestina beresiko tertular penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan tersebut
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan telah mendeteksi “komponen virus polio tipe 2” dalam koordinasi dengan UNICEF, badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa