SURABAYA, 16 AGUSTUS 2024 – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dan mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI secara daring di Gedung DPRD Provinsi Jatim, Jumat (16/8/2024).
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung dari Gedung DPR/MPR RI, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia sudah berada di jalan menuju pembangunan inklusif. Di mana, selama masa jabatannya, telah banyak gebrakan dan capaian yang ditorehkan dalam berbagai sektor.
“Patut kita syukuri, Alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh pasca Covid-19. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5 persen, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat,” katanya.
Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa inflasi terkendali di kisaran 2-3 persen, saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa. Bahkan angka kemiskinan ekstrim mampu turun dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024.
“Untuk angka stunting, kita mampu kurangi dari yang sebelumnya 37 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023. Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024,” katanya.
Usai mendengarkan pidato kenegaraan, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa apa yang dicapai di Jawa Timur juga sejalan dengan pemerintah pusat. Sehingga, Jawa Timur berperan aktif mewujudkan cita-cita nasional yakni pembangunan inklusif di semua sektor.
“Apa yang dicapai di Jawa Timur sebetulnya in-line dengan apa yang disampaikan Pak Presiden terkait capaian-capaian nasional. Di sini, pertumbuhan dan indikator ekonomi kita bagus. Inflasi juga terkendali,” katanya.
Hal tersebut dibuktikan dengan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II 2024 yang tumbuh positif sebesar 4,98 persen (y-on-y). Sedangkan berdasarkan data BPS Jatim, inflasi di Jawa Timur pada beberapa bulan terakhir di 2024 masih terjaga dalam target sasaran nasional yakni 2,5% ± 1%.
Selain itu, Jawa Timur disebutkannya juga fokus pada program-program penanganan kemiskinan ekstrem. Sehingga, penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur kini berada di angka 9,79 persen.
“Semua program di bidang pendidikan dan kesehatan juga akan berlanjut dan masih menjadi PR kita untuk bisa ditingkatkan lagi. Jadi intinya kita belum selesai. Bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045 masih harus melakukan banyak hal untuk bisa membangun pondasi yang kuat untuk bisa mengarah ke sana,” pungkas Adhy.