Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Jatim Sosialisasi ke Pesantren

Berita Hukum & Klarifikasi

SURABAYA, 12 AGUSTUS 2024 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 November mendatang. Salah satu strategi yang dilakukan dengan sosialisasi ke pesantren untuk melaksanakan pendidikan pemilih ke berbagai segmen masyarakat.

Menurutnya target, tidak hanya pada aspek kuantitas pemilih hadir mencapai diatas 77.5 persen, tapi juga menekankan aspek kualitas pelaksanaan pilkada. “Kami berharap bisa melampaui target diatas 80 persen,” kata Komisioner KPU Jatim Miftahur Rozaq, dikutip dari kominfojatim, Senin (12/8/2024).

Menurutnya, KPU Jatim tidak bisa bergerak sendiri, tetapi juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk melaksanakan pendidikan pemilih ke berbagai segmen. “Melalui kolaborasi ini, diharapkan partisipasi dalam Pilgub dapat semakin meningkat, tidak hanya dari segi kuantitas. Tetapi juga kualitas pelaksanaan Pilkada,”katanya.

Rozaq mengatakan, ada tiga aspek sosialisasi yakni proses penyampaian informasi, pendidikan pemilih terkait pemahaman materi yang dimaksud serta partisipasi yaitu terkait peran dan keterlibatan masyarakat. Dia menyebutkan, baru-baru ini melaksanakan sosialisasi di pesantren di Madura.

“Santri dan kalangan muda adalah salah satu segmen penting yang kami sasar. Data dari Pemilu 2024 menunjukkan bahwa 40 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan pemilih muda. Data ini menjadi dasar kami untuk menyisir pemilih muda, khususnya di pesantren, agar mereka mendapatkan pemahaman terkait pendidikan pemilih,” terangnya.

Menurutnya, pesantren memiliki peran yang penting dalam konteks bermasyarakat. Rozaq mengatakan tokoh pesantren yang kerap memberikan pengajian ini bisa menjadi corong KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu.

“Pesantren sebagai lembaga yang strategis, dengan pendekatan keagamaan bisa menyukseskan pilkada. Karena kultur di Madura adalah masyarakatnya tunduk dan patuh kepada kiai. Dengan cara ini kami merangkul tokoh-tokoh untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” jelasnya.

Untuk pesantren, lanjut Rozaq, saat pemilihan ada yang meminta Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus. Namun ada juga yang memulangkan santrinya untuk ikut nyoblos di kampung halaman masing-masing. “Total TPS LokasI Khusus di Jatim ada 134,” ujarnya.

Foto : Dok KPU Jatim