ilustrasi
Seoul, 19 Juli 2024- Sebanyak 236 ribu rumah dengan harga dibawah pasaran akan disediakan pemerintah tahun 2029 nanti
Dilansir dari Yonhap News, menurut Kementerian Keuangan pada kamis (18/7), selain menyediakan 236 ribu rumah murah tahun 2029, pemerintah juga akan mempromosikan rekonstruksi rumah-rumah lama di perkotaan, dalam upaya untuk memastikan stabilitas perumahan dan mengekang kenaikan harga rumah yang berlebihan
Rencana itu muncul sebagai reaksi atas harga perumahan khususnya apartemen yang meningkat sangat pesat di Seoul dan sekitarnya baru-baru ini, diiringi dengan utang rumah tangga yang mencapai rekor tertinggi
“Pemerintah akan menyediakan 236 ribu rumah dengan harga jual di bawah harga pasar di kota-kota baru yang baru dibangun atau daerah lain yang memiliki kondisi kehidupan yang diinginkan pada tahun 2029,” ungkap Menteri Keuangan Korsel, Choi Sang Mok dalam pertemuan para menteri terkait real estat di Seoul
“Dengan mencabut pembatasan sabuk hijau di wilayah ibu kota, pemerintah juga akan menyediakan lahan tambahan untuk membangun lebih dari 20 ribu rumah,” pungkasnya
Kenaikan harga rumah yang signifikan sebenarnya sudah menjadi permasalahan bagi pemerintah Korea sejak lama
Sebenarnya langkah ini bukan kali pertama, pada 2021, Moon Jae In, presiden Korea waktu itu, menyatakan bahwa pemerintah akan menambah 830 ribu rumah baru hingga tahun 2025 di seluruh negeri, dimana 320 ribu diantaranya akan dibangun di ibukota negara, Seoul
Hal tersebut dilakukan Mon Jae In untuk memperlambat lonjakan harga rumah dan sewa, meskipun pemerintah telah menaikkan pajak
Sebagai informasi, mengutip investasian.com, bahwa harga rata-rata tanah di pusat kota Seoul mencapai 20 ribu dollar per m2. Harga tersebut lebih mahal dari kota-kota Asia lainnya
Bahkan Korea diklaim sebagai kota dengan harga properti tertinggi di dunia setelah Monaco dan Hongkong