Lewat Jatim Coffee and Trade Fest, Stakeholder Gerakkan Momentum Petani Kopi Mandiri

Berita Gaya Hidup

Jember, 24 Mei 2024, Ketergantungan petani kopi terhadap tengkulak bukanlah hal yang baru. Efeknya, petani kopi mendapatkan harga jual yang kurang maksimal.

Berangkat dari latar belakang itu, Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Jember berkolaborasi menyelenggarakan ‘Jatim Coffee and Trade Fest 2024’ yang digelar di Kabupaten Jember.

Acara ini merupakan upaya bersama mendorong petani kopi untuk menjadi pengusaha mandiri. Mereka dibimbing hingga siap menjadi pengusaha kopi yang profesional.

“Ada kegiatan workshop dimana para petani kopi diajari pemasaran daring, bagaimana pengemasannya, hingga ilmunya dari hulu dan hilirnya dunia kopi,” ujar Heru Satriyo, Ketua Koodinator Wilayah (Korwil) MAKI Jatim usai meresmikan acara Jatim Coffee and Trade Fest, Kamis (23/5).

Ia menerangkan acara ini merupakan rangkaian pameran dan atraksi menarik selama 4 hari, mulai 23-26 Mei 2024, ada lomba mewarnai terbesar tingkat PG/KB/PAUD/TK dan SD kelas 1 & 2 gratis memperebutkan hadiah jutaan rupiah serta Piala Bupati Jember, ada juga kompetisi fesyen untuk anak-anak, dewasa hingga emak-emak, kompetisi komedi dan kompetisi musik.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku sangat bersyukur dengan adanya acara yang diinisiasi MAKI Jatim ini. Menurutnya, acara ini solusi untuk meningkatkan perekonomian petani kopi lokal Jember.

Ia membeberkan, Kabupaten Jember memiliki tiga jenis kopi yang sangat unik citarasanya, ada kopi robusta, arabika dan liberika.

“Ada alasan kuat mengapa di Jember lah berdiri Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, karena di sini tanahnya sangat potensial dan Jember penghasil kopi terbaik hingga saat ini,” ujar Bupati Hendy Siswanto.

Bupati Hendy juga membeberkan bahwa Kabupaten Jember memiliki lahan tanaman kopi seluas 18ribu hektar yang bisa menghasilkan 11.700ton pertahunnya.

“Kami akan terus menggandeng berbagai pihak, agar petani kopi kami terus menerus naik tingkat, baik secara kualitas SDM dan ekonominya,” pungkasnya.