Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang hadir pada acara Festival Apindo UMKM Merdeka di Grand Indonesia, Jakarta, belum lama ini. Kegiatan tersebut dilakukan Jokowi setelah melaksanakan pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) periode 2023 – 2028.
Ada 259 UMKM dari 602 UMKM yang mendaftar melalui beragam kategori yang berpartisipasi dan merupakan hasil kurasi Apindo dan mitra-mitra akselerasi.
Presiden pun tampak antusias berbincang-bincang dengan para pelaku pemberdayaan UMKM. Salah satunya adalah Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang merupakan inisiasi pemberdayaan UMKM oleh PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”.
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan seputar penerima manfaat program SETC yang sudah berjalan sejak tahun 2007 ini.
“Hingga saat ini, SETC telah memberi pelatihan dan pendampingan yang menyeluruh kepada lebih dari 67.000 pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Ishak dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8/2023).
Ishak mengungkap, para pelaku UMKM yang hendak bergabung ke SETC bersifat terbuka bagi publik. Sehingga, para pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usahanya dapat menjadi anggota SETC.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPN Apindo, Shinta Kamdani menyampaikan bahwa Apindo meluncurkan program UMKM Merdeka sebagai sebuah kolaborasi pentahelix, di mana ekosistem pertumbuhan dan ketangguhan pelaku usaha kecil dan menengah diperkuat oleh pengetahuan, sumber daya manusia dan kebijakan publik yang baik.
Bentuk nyata dari kolaborasi strategis ini akan diwujudkan melalui berbagai program pendampingan dan pelatihan, mentorship, akses permodalan, perluasan kerjasama di ranah riset dan inovasi serta publikasi terkait UMKM secara luas di masyarakat.
Menurutnya, festival ini memang sejalan dengan salah satu dari empat program prioritas Apindo dalam lima tahun ke depan, yakni pemberdayaan UMKM yang menyerap 97% tenaga kerja Indonesia.
“UMKM adalah salah satu dari pilar perekonomian Indonesia, yang tidak saja menyumbangkan 61,9% dari total PDB, tetapi juga menyerap 96,9% dari tenaga kerja nasional pada tahun 2022. APINDO memproyeksikan bahwa Indonesia perlu menciptakan 2 juta lapangan kerja baru per tahun yang bukan hanya melalui industri saja, tapi juga UMKM,” jelasnya.
Shinta melanjutkan, program UMKM Merdeka hadir untuk mengembangkan sistem kolaboratif yang diharapkan dapat mengakselerasi UMKM untuk naik kelas.
“Program ini akan mempersiapkan mahasiswa untuk meraih capaian pembelajaran dan praktik kewirausahaan secara lebih maksimal, juga mendorong percepatan pertumbuhan UMKM dengan berkolaborasi dengan pemerintah maupun sektor swasta yang memiliki praktik bisnis baik,” pungkasnya.