Mamdani-Trump Rekonsiliasi di Gedung Putih, Dana Federal Batal Dicabut

Berita

Washington DC, Sabtu 22 November 2025 – Ketegangan antara Wali Kota terpilih kota New York, Zohran Mamdani, dengan Presiden AS Donald Trump, telah berakhir damai

Hubungan memanas keduanya yang berlangsung berbulan-bulan nampaknya mulai mencair setelah Mamdani bertemu Trump di Gedung Putih pada Jumat (21/11)

Dalam pertemuan ‘rekonsiliasi’ itu, baik Mamdani maupun Trump, sama sama mengesampingkan egonya masing-masing, dengan berkomitmen akan bekerja sama demi kebaikan rakyat AS

“Kami akan membantunya untuk membuat mimpi semua orang menjadi nyata, yaitu untuk mewujudkan New York yang kuat dan sangat aman”, kata Trump-yang duduk di meja kerjanya di Ruang Oval dengan didampingi Mamdani- sembari menambahkan bahwa ia akan membatalkan rencananya untuk mencabut dana federal untuk kota tersibuk di dunia itu

Sementara itu Mamdani mengungkap jika pertemuannya dengan Presiden AS ke-47 itu berlangsung sangat produktif dan berfokus pada kecintaan yang sama terhadap kota New York dengan menyebut perlunya mewujudkan keterjangkauan bagi warganya

Mengutip Antara, pertemuan Mamdani-Trump, berlangsung hangat dimana jabat tangan dan senyuman dilontarkan keduanya, menandai perubahan sikap untuk saling menghormati dan menyadari bahwa banyak hal yang bisa dicapai melalui kerja sama bukan permusuhan

Momen menarik terjadi ketika salah satu jurnalis menanyakan apakah Mamdani masih menganggap Trump sebagai seorang fasis. Trump langsung berseloroh,”Tidak apa-apa, jawab saja iya, lebih mudah daripada menjelaskannya.”

Sebagai informasi, Zohran Mamdani merupakan politikus muda yang mengidentifikasi dirinya sebagai sosialis demokrat

Ia mendapat dukungan luas dari pemilih muda dan komunitas minoritas pada pemilihan Wali Kota kota New York berkat agenda utamanya, yang mencakup tuntutan untuk transportasi gratis, perumahan sosial, dan pajak yang lebih tinggi bagi individu super kaya dan korporasi

Sikapnya yang progresif menempatkannya berseberangan dengan pemerintah federal, di mana Presiden Trump secara terbuka menyerangnya, mencemoohnya sebagai “orang gila” dan “komunis”, serta mengancam akan menahan dana federal untuk kota New York

Namun, serangan dan ancaman dari Trump tersebut justru dinilai telah memperkuat dukungan akar rumput bagi Mamdani dari pemilih yang muak dengan intervensi politik dari Washington

Kemenangannya menandai kebangkitan politik progresif di New York dan menjadi simbol perubahan generasi