UEA Sita 40 Properti Mewah di Dubai Terkait Kartel Narkoba Prancis

Berita

Paris, Rabu 19 November 2025 – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyetujui penyitaan sekitar 40 apartemen dan vila mewah di Dubai yang diduga kuat merupakan aset hasil pencucian uang dari perdagangan narkoba di Prancis

Langkah signifikan ini diumumkan oleh Menteri Kehakiman Prancis, Gerald Darmanin, pada hari Rabu 19/11), menandai babak baru dalam kerja sama internasional memberantas kejahatan terorganisir

Dalam pernyataannya yang diunggah melalui platform media sosial X, Darmanin mengungkapkan bahwa penyitaan ini adalah hasil dari kerja sama peradilan yang intensif antara Prancis dan UEA. Aset-aset properti tersebut diketahui telah dibeli oleh para tersangka menggunakan uang tunai atau mata uang kripto untuk menyamarkan jejak kejahatan mereka

“Tidak masuk akal kalau para pengedar narkoba yang sudah mengumpulkan kekayaan lewat narkoba, masih bisa meraup untung besar,” tegas Darmanin, menyoroti pentingnya memutus aliran dana para sindikat tersebut

Selain penyitaan aset, kerja sama kedua negara juga membuahkan hasil dalam penegakan hukum terhadap para pelaku. Sepanjang tahun ini, Prancis telah berhasil mengamankan ekstradisi 14 tersangka pelaku perdagangan manusia dan narkoba kelas kakap dari UEA

Darmanin menambahkan bahwa pihaknya kini tengah memburu sekitar 15 individu lainnya yang dikategorikan “sangat berbahaya” dan telah meminta otoritas UEA untuk segera melakukan penangkapan serta ekstradisi terhadap mereka

Upaya Prancis Perangi Perdagangan Narkoba

Sementara itu, upaya pemberantasan narkoba di dalam negeri Prancis juga terus diperketat. Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez, dalam keterangannya kepada wartawan pada hari Selasa (18/11), menegaskan bahwa Prancis sedang mempercepat kerja sama internasional sekaligus menindak keras perdagangan narkoba di wilayah domestik

Pernyataan Nunez disampaikan saat ia mengunjungi kota pelabuhan Marseille, menyusul insiden dugaan pembunuhan massal yang terjadi minggu lalu

Nunez menyebut peristiwa tersebut sebagai “kejahatan intimidasi” yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berkomitmen memerangi kejahatan terkait narkoba. Insiden ini menjadi pengingat nyata akan urgensi pemberantasan jaringan narkoba hingga ke akarnya

sumber: The Straits Times