
Jakarta, Sabtu 08 November 2025 – Para korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di RS Yarsi, Cepaka Putih, Jakarta rata-rata mengalami ganggunan pendengaran. Hal ini disampaiakan Menteri Sosil RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat menyambangi para korban, Sabtu (08/11/2025).
Gus Ipul menuturkan, meskipun mengalami gangguan pendengaran para korban masih bisa diajak berkomunikasi saat ditanyakan.
“Yang ada di sini tadi yang sudah ada di kamar perawatan memang rata-rata keluhannya adalah (sakit) telinga,” kata Gus Ipul.
“Tetapi bisa diajak dialog, bisa diajak dialog dan mudah-mudahan lah bisa pulih,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Medis RS Yarsi Muhammadi mengatakan, para korban sempat mengalami istilah hearing loss atau pengurangan kemampuan pendengaran saat pertama kali dibawa ke RS. Meski terjadi penurunan kemampuan pendengaran, para korban tidak sampai menjadi tuna rungu.
“Secara umum jatuh ke tuna rungu rasanya enggak ya,” tutur dia.
Ia melanjutkan para korban yang mengalami gangguan pendengaran ini akan didiagnosis lebih lanjut oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
“Itu akan di-review nanti untuk melihat seberapa berat kondisi gangguan pendengarannya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di area SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
Ledakan itu terjadi saat berlangsungnya shalat Jumat di masjid yang berada di area sekolah.