
SURABAYA, 30 OKTOBER 2025 – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pertamina Patra Niaga melakukan pengecekan lapangan terhadap kualitas bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surabaya dan Gresik, Jawa Timur.
Langkah ini merupakan tindak lanjut atas meningkatnya laporan masyarakat terkait gangguan mesin kendaraan usai menggunakan Pertalite.
Pengecekan dilakukan di dua lokasi, yakni SPBU 54.601.79 Jalan Kayoon, Surabaya dan SPBU 53.611.01 Gresik. Tim dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) melakukan uji kualitas untuk memastikan tidak ada kandungan air atau kontaminan dalam produk BBM yang beredar di lapangan.
Direktur Jenderal Migas, Laode Sulaeman, menjelaskan bahwa pihaknya turun langsung sesuai arahan Menteri ESDM untuk memastikan pelayanan dan mutu BBM tetap terjaga.
“Kami melaksanakan amanah Menteri untuk memberikan kepastian kepada masyarakat. Hasil uji menunjukkan tidak ada kandungan air pada sampel BBM yang kami ambil,” ujarnya di Surabaya, Rabu (29/10/2025).
Dalam pengujian tersebut, tim ESDM menggunakan pasta pendeteksi air, yang jika bereaksi dengan air akan berubah warna menjadi merah. Namun, dari hasil pemeriksaan di tangki pendam, truk pengangkut, hingga dispenser SPBU, warna pasta tetap kuning—menandakan BBM bebas dari air.
Selain itu, dilakukan pula uji visual untuk mendeteksi adanya pengotor atau kontaminan lain. Hasil pemeriksaan di dua SPBU menunjukkan kondisi BBM bersih dan tidak ditemukan adanya “free water” atau air bebas yang bisa mengganggu kinerja mesin kendaraan.
Langkah pengawasan ini sekaligus menjadi bentuk respons cepat pemerintah terhadap keluhan publik, yang beberapa hari terakhir ramai di media sosial.
Berdasarkan data Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, hingga Rabu (29/10) terdapat 162 laporan kendaraan mengalami gangguan mesin di 13 daerah di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, 155 di antaranya sepeda motor dan tujuh mobil.
Wilayah dengan laporan terbanyak berasal dari Bojonegoro sebanyak 59 kendaraan dan Tuban 44 kendaraan. Disusul Surabaya 23 kendaraan aerta beberapa daerah lain seperti Sidoarjo, Lamongan, dan Gresik.
Laode menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terpadu bersama Pertamina untuk memastikan distribusi dan kualitas BBM tetap sesuai standar nasional.
“Kami ingin memastikan kepercayaan masyarakat tidak terganggu. Bila ditemukan penyimpangan, akan segera kami tindaklanjuti sesuai ketentuan,” tegasnya.
Kementerian ESDM juga mengimbau masyarakat yang menemukan indikasi ketidakwajaran pada BBM agar segera melaporkannya melalui kanal pengaduan resmi Pertamina atau dinas ESDM setempat.