
SURABAYA, 27 Oktober 2025 –Ketua Komisi IV DPD RI Jawa Timur, Ahmad Nawardi, mengapresiasi langkah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi Jawa Timur (Badko Jatim) yang menggelar kegiatan Literasi Digital bertajuk ‘Literasi Digital untuk Keamanan Data dan Pembangunan Berkelanjutan di Era Ekonomi Digital’ pada Kamis (23/10/2025) di Surabaya. Menurutnya, kegiatan ini jadi ruang untuk mendorong generasi muda khususnya kader HMI untuk bijak dan produktif di dunia digital.
“Banyak anak muda sekarang justru dimanfaatkan oleh digital, bukan memanfaatkan digital. Karena itu, generasi muda harus bijak dan bisa menggunakan dunia digital untuk hal-hal yang produktif, terutama untuk belajar, bekerja, dan meningkatkan ekonomi,” ujar Ahmad Nawardi saat ditemui usai membuka kegiatan.
Dia menilai, kegiatan ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini. Di tengah kehidupan yang semakin berdampingan dengan teknologi, belum semua anak muda memiliki kesadaran dan kebijaksanaan dalam menggunakan ruang digital.
“Kegiatan ini sangat menarik dan sudah tepat HMI mengangkat tema literasi digital. Ini bukan sekadar isu akademik, tapi kebutuhan nyata generasi muda saat ini,” tuturnya.
Ruang Digital Harus Jadi Sarana Produktif
Terkait fenomena meningkatnya kasus penyalahgunaan data pribadi dan maraknya pinjaman daring ilegal, maka bagi Ahmad Nawardi, hal tersebut harus didorong dengan edukasi literasi keamanan digital agar bijak dan waspada serta agar didorong untuk menjadikan ruang digital sebagai sarana produktif sehingga mandiri secara ekonomi.
Kasus keamanan data pribadi inilah, kata Ahmad Nawardi, dinilai sebagai dampak rendahnya kesadaran literasi digital di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa.
“Banyak anak muda yang tidak sadar, tidak bijak dalam menggunakan digital. Akibatnya, bukan mereka yang memanfaatkan digital, tapi justru dimanfaatkan oleh digital itu sendiri,” tegasnya.
Oleh karenanya, Ahmad Nawardi mengimbau agar ruang digital semestinya menjadi sarana yang produktif untuk meningkatkan kesejahteraan, bukan sumber masalah baru.
“Digital ini harus dimanfaatkan untuk hal-hal positif, terutama ekonomi. Anak muda bisa belajar, beraktivitas, bersosialisasi, bahkan beragama lewat digital. Jadi, manfaatkan dunia digital untuk kebaikan,” imbaunya.
Pihaknya berharap, ke depan kegiatan literasi digital semacam ini tidak berhenti di satu titik saja, melainkan dikembangkan di berbagai daerah dan tingkatan organisasi.
“Saya berharap ke depan kegiatan seperti ini bisa dilakukan di tingkat kabupaten, bahkan di komisariat. HMI bisa bekerja sama dengan OJK, Diskominfo, dan bank daerah agar gerakan literasi digital semakin luas dan berdampak,” harap Ahmad Nawardi.
Diketahui, kegiatan yang diikuti sekitar 150 peserta dari kalangan santri dan mahasiswa ini menghadirkan sejumlah narasumber atau pembicara di antaranya Akademisi UPN Veteran Jawa Timur Singgih Manggalau, Perwakilan OJK Jatim Nur Hidayatul Husna, Sekretaris Bank Jatim Fenty Rischana, dan Raden perwakilan dari Bidang Persandian dan Keamanan Informasi Dinas Kominfo Jatim.
Tak hanya sarana edukasi, kegiatan ini, diharapkan dapat pula menjadi wadah kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat kesadaran generasi muda tentang pentingnya keamanan data, tata kelola digital, serta pemanfaatan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur.